Dalam struktur hierarki tenis profesional putra, istilah "ATP 1" sering kali merujuk pada tingkatan awal atau turnamen yang memberikan poin ATP (Asosiasi Tenis Profesional) paling dasar. Walaupun ATP Tour modern memiliki klasifikasi yang lebih terstruktur (seperti ATP Tour 250, 500, Masters 1000, dan Grand Slam), konsep dasar ATP 1 tetap vital sebagai titik masuk bagi para pemain muda atau mereka yang sedang berusaha keras kembali ke peringkat yang lebih tinggi.
Secara historis, tingkatan ini mencakup kompetisi level bawah yang krusial untuk membangun basis poin. Ini adalah arena di mana pemain masa depan menguji kemampuan mereka melawan kompetitor yang memiliki ambisi serupa. Tanpa pondasi poin yang kokoh dari level ini, mustahil bagi seorang pemain untuk mendapatkan akses ke turnamen besar yang menawarkan hadiah uang dan pengakuan internasional yang lebih signifikan.
Jika kita mendefinisikan "ATP 1" sebagai level paling dasar, maka kita harus melihat ke turnamen ITF World Tennis Tour (sebelumnya dikenal sebagai Futures) dan ATP Challenger Tour. Challenger Tour biasanya dianggap sebagai level kedua setelah tur utama, namun Futures adalah tempat di mana mayoritas pemain baru memulai perjalanan mereka. Di sinilah poin dalam hitungan satuan, sering kali 1 hingga 20 poin per turnamen, bisa didapatkan.
Partisipasi aktif di level ini memerlukan dedikasi luar biasa. Pemain harus menanggung biaya perjalanan, akomodasi, dan pelatih dengan hadiah uang yang seringkali minim atau bahkan tidak menutupi pengeluaran. Inilah sebabnya mengapa tekanan mental di level ATP 1 sangat tinggi. Ini adalah fase "bertahan hidup" di mana performa sporadis harus diubah menjadi konsistensi yang memadai untuk menembus batas peringkat 300 besar dunia.
Tujuan utama bermain di turnamen ATP 1 adalah mengumpulkan cukup poin untuk memasuki kualifikasi atau babak utama turnamen Challenger yang lebih tinggi, atau bahkan berpotensi masuk ke babak kualifikasi turnamen ATP Tour utama. Setiap poin yang diperoleh adalah investasi untuk masa depan. Misalnya, memenangkan beberapa turnamen Futures berturut-turut dapat melambungkan peringkat seorang pemain dari posisi di luar 1000 ke dalam lingkup 400 besar.
Sistem peringkat ATP dirancang untuk menghargai konsistensi dalam periode 52 minggu. Oleh karena itu, pemain yang sukses di tingkatan ATP 1 tidak hanya harus menang, tetapi juga harus mampu mempertahankan performa tersebut saat poin-poin dari turnamen sebelumnya mulai habis. Ini menguji manajemen emosi dan fisik yang jarang terlihat di tur level atas.
Transisi dari level "ATP 1" (Futures/Challenger awal) ke ATP Tour (250 ke atas) adalah lompatan besar dalam hal kualitas lawan, fasilitas, dan standar profesionalisme. Pemain yang berhasil melakukannya biasanya telah melewati masa-masa sulit dengan membuktikan ketangguhan mental dan adaptasi taktis di berbagai kondisi lapangan dan tekanan.
Banyak legenda tenis masa kini menghabiskan waktu bertahun-tahun di level ini. Mereka belajar bagaimana menjadi atlet profesional sejati—mengelola jadwal yang padat, beradaptasi dengan perbedaan zona waktu, dan menjaga fokus meskipun menghadapi kekalahan beruntun. ATP 1, dalam konteks yang lebih luas, adalah sekolah tenis paling keras di dunia, membentuk karakter yang dibutuhkan untuk bersaing di panggung Grand Slam.