Dalam dunia nutrisi dan suplemen kesehatan, Anda mungkin sering menemukan dua istilah yang merujuk pada senyawa yang sama: Asam Folat dan Folic Acid. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah kedua istilah ini merujuk pada zat yang identik? Jawaban singkatnya adalah: ya, dalam konteks suplemen dan fortifikasi makanan, Asam Folat sama dengan Folic Acid. Namun, untuk memahami konteks biologis dan perbedaan kecil dalam penggunaannya, kita perlu menyelami lebih dalam.
Intinya: Dalam bahasa Indonesia, Asam Folat adalah terjemahan langsung dari Folic Acid. Keduanya merujuk pada bentuk sintetik (buatan manusia) dari vitamin B9.
Vitamin B9 adalah nutrisi esensial yang krusial untuk sintesis DNA, perbaikan sel, dan pembentukan sel darah merah. Vitamin B9 ini ada dalam dua bentuk utama:
Folat adalah istilah umum untuk kelompok senyawa yang secara alami ditemukan dalam makanan. Sumber alami terbaik termasuk sayuran berdaun hijau gelap (seperti bayam, kangkung), kacang-kacangan, alpukat, dan buah-buahan sitrus. Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung Folat, tubuh kita harus melalui serangkaian proses enzimatik kompleks untuk mengubah Folat menjadi bentuk aktif yang dapat digunakan tubuh, yaitu 5-Methyltetrahydrofolate (5-MTHF).
Folic Acid adalah bentuk vitamin B9 yang dibuat di laboratorium dan digunakan dalam suplemen makanan serta proses fortifikasi (penambahan nutrisi) pada produk makanan olahan seperti sereal, roti, dan pasta. Ketika Anda melihat label "Asam Folat" pada multivitamin atau label "diperkaya dengan asam folat", inilah yang dimaksud.
Perbedaan mendasar antara Folat alami dan Folic Acid terletak pada bagaimana tubuh memprosesnya.
Bagi sebagian besar populasi, proses konversi Folic Acid ini berjalan efisien. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil populasi memiliki variasi genetik (polimorfisme) pada gen MTHFR yang dapat mengurangi efisiensi enzim DHFR. Pada individu ini, Asam Folat dalam dosis tinggi mungkin tidak sepenuhnya dikonversi menjadi bentuk aktif, sehingga berpotensi menumpuk bentuk Asam Folat yang belum termetabolisme dalam aliran darah.
Meskipun terdapat perbedaan metabolisme, Folic Acid (Asam Folat) memiliki keunggulan signifikan dalam konteks kesehatan masyarakat dan suplementasi massal:
Karena isu metabolisme yang disebutkan di atas, industri suplemen kini mulai menawarkan bentuk vitamin B9 yang sudah aktif, yaitu L-Methylfolate atau 5-MTHF. Bentuk ini melewati proses konversi yang dibutuhkan oleh Folic Acid.
Bagi wanita hamil, orang dengan kondisi genetik tertentu, atau mereka yang sensitif terhadap Asam Folat, dokter mungkin merekomendasikan suplemen yang mengandung L-Methylfolate (bentuk aktif Folat) dibandingkan Folic Acid biasa.
Secara istilah umum dan dalam konteks suplemen atau makanan yang diperkaya, Asam Folat sama dengan Folic Acid. Keduanya adalah nama untuk bentuk sintetik vitamin B9. Perbedaan sesungguhnya terletak pada bagaimana tubuh memprosesnya dibandingkan dengan Folat alami yang ada dalam sayuran hijau. Memahami kedua istilah ini penting agar Anda dapat membuat pilihan suplemen yang tepat sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan genetika individu Anda. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan mengenai jenis dan dosis suplemen B9 yang terbaik untuk Anda.