Asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9, merupakan nutrisi penting yang sangat krusial bagi sintesis DNA, pembelahan sel, dan pembentukan sel darah merah yang sehat. Pertanyaan mengenai asam folat diminum sehari berapa kali sering muncul, terutama karena peran vitalnya dalam pencegahan cacat tabung saraf pada janin.
Jawabannya sangat bergantung pada tujuan konsumsi, usia, kondisi kesehatan spesifik, dan rekomendasi dari profesional kesehatan Anda. Namun, secara umum, panduan dosis ini memiliki pola yang cukup konsisten untuk populasi sehat.
Untuk kebanyakan orang dewasa yang mengonsumsi asam folat sebagai suplemen harian untuk menjaga kadar folat dalam tubuh, dosis standar yang paling umum direkomendasikan adalah satu kali sehari.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan kadar folat yang stabil dalam darah, bukan untuk mengatasi defisiensi akut. Dengan dosis harian tunggal, tubuh memiliki kesempatan menyerap nutrisi secara efektif tanpa memberikan beban berlebihan. Waktu terbaik untuk mengonsumsi asam folat adalah bersamaan dengan makanan utama, seperti saat sarapan atau makan malam, untuk meningkatkan penyerapan dan meminimalkan potensi iritasi lambung ringan.
Frekuensi dan dosis asam folat bisa berubah drastis tergantung pada situasi kesehatan:
Ini adalah skenario paling umum di mana suplementasi asam folat menjadi sangat ketat. Rekomendasi standar adalah wanita yang merencanakan kehamilan harus mengonsumsi 400 mcg (mikrogram) asam folat setiap hari, dimulai setidaknya satu bulan sebelum pembuahan, dan berlanjut hingga 12 minggu pertama kehamilan.
Jika seseorang didiagnosis mengalami anemia karena kekurangan folat, dokter mungkin meresepkan dosis yang jauh lebih tinggi. Dalam kasus ini, suplementasi mungkin diberikan beberapa kali sehari (misalnya, dua kali sehari) selama periode pengobatan awal hingga kadar darah membaik. Dosis terapeutik ini bisa mencapai 1 mg (1000 mcg) hingga 5 mg per hari, yang sepenuhnya di bawah pengawasan medis.
Pasien dengan kondisi yang mengganggu penyerapan nutrisi (seperti penyakit Crohn atau beberapa jenis operasi bariatrik) mungkin memerlukan dosis yang disesuaikan dan pengawasan ketat mengenai frekuensi pemberiannya.
Meskipun asam folat adalah vitamin yang larut dalam air, yang berarti kelebihan biasanya akan dikeluarkan melalui urine, mengonsumsi dosis sangat tinggi secara rutin tanpa indikasi medis dapat menimbulkan risiko tertentu. Tubuh manusia lebih efisien menyerap nutrisi ketika dosis diberikan secara berkala dan tidak berlebihan dalam satu waktu.
Risiko utama dari asupan folat berlebihan yang tidak terkontrol adalah bahwa ia dapat menutupi atau menyamarkan gejala defisiensi Vitamin B12. Kekurangan B12 yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Oleh karena itu, mengikuti pedoman standar (umumnya satu kali sehari) adalah praktik teraman.
Untuk mempermudah, berikut adalah ringkasan kapan dan seberapa sering Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen asam folat:
Kesimpulan praktisnya adalah: Jika Anda mengonsumsi asam folat sebagai suplemen pencegahan harian, satu kali sehari adalah frekuensi yang paling tepat. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai dosis spesifik yang paling sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan status kesehatan Anda saat ini.
Jangan pernah menggandakan dosis harian Anda karena melewatkan satu hari; cukup lanjutkan jadwal normal Anda keesokan harinya. Konsistensi adalah kunci utama dalam menjaga kadar vitamin dalam tubuh.