Asam asetat pekat, yang secara kimia dikenal sebagai asam etanoat, adalah salah satu senyawa organik paling fundamental dan serbaguna dalam dunia kimia. Ketika kita berbicara mengenai "pekat," kita merujuk pada larutan yang memiliki konsentrasi sangat tinggi, biasanya mendekati 100% (disebut juga asam glasial). Meskipun larutan rumah tangga yang umum (cuka) hanya mengandung sekitar 3-9% asam asetat, versi pekatnya menunjukkan sifat yang jauh lebih agresif dan memerlukan penanganan yang sangat hati-hati.
Secara alami, asam asetat adalah produk sampingan dari proses fermentasi alkohol, yang menyebabkan rasa asam pada cuka. Namun, dalam skala industri, ia diproduksi melalui sintesis kimia, seringkali melalui proses karbonilasi metanol. Kemampuan senyawa ini untuk bertindak sebagai asam lemah dalam larutan encer sangat berbeda ketika ia berada dalam keadaan pekat.
Salah satu karakteristik paling menarik dari asam asetat pekat adalah titik lelehnya yang relatif tinggi untuk molekul seukurannya, yaitu sekitar 16.6°C. Inilah sebabnya mengapa seringkali disebut "asam asetat glasial"—di bawah suhu kamar normal di beberapa iklim, ia membeku membentuk kristal seperti es atau kaca. Ketika dipanaskan sedikit di atas titik lelehnya, ia berubah menjadi cairan bening yang sangat korosif.
Dalam bentuk murni atau sangat pekat, asam asetat memiliki bau yang sangat menyengat, tajam, dan menusuk hidung. Sifat korosifnya berasal dari kemampuan protonnya (H+) untuk dilepaskan dan menyerang materi organik. Uapnya sangat iritatif terhadap mata, saluran pernapasan, dan kulit. Ia adalah pelarut organik yang efektif dan juga merupakan asam organik yang cukup kuat. Ketika dicampur dengan air, proses hidrasi ini bersifat eksotermik, melepaskan panas yang signifikan, sebuah faktor penting lainnya dalam prosedur keselamatan.
Meskipun sifatnya yang berbahaya, asam asetat pekat adalah bahan baku (intermediet) yang tak tergantikan dalam berbagai industri manufaktur modern. Aplikasi utamanya adalah dalam produksi turunan asetat.
Mengingat konsentrasinya yang tinggi, penanganan asam asetat pekat memerlukan kepatuhan mutlak terhadap protokol keselamatan laboratorium atau industri. Paparan langsung dapat menyebabkan luka bakar kimia serius pada kulit dan mata. Menghirup uap pekat dapat merusak paru-paru.
Pemahaman mendalam tentang sifat korosif dan reaktivitas senyawa ini sangat penting, baik bagi pekerja industri yang menggunakannya sebagai bahan baku massal, maupun bagi peneliti di laboratorium yang memanfaatkannya dalam skala kecil untuk sintesis spesifik. Kehati-hatian dalam penyimpanan, pemindahan, dan pembuangan limbah adalah prioritas utama untuk mencegah kecelakaan lingkungan dan kesehatan.