Asam folat, atau Vitamin B9, adalah salah satu nutrisi paling krusial yang harus diprioritaskan oleh wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau sudah dalam masa kehamilan. Peranannya tidak hanya mendukung kesehatan ibu, tetapi juga sangat vital dalam pembentukan struktur dasar janin, terutama pada trimester pertama yang merupakan periode perkembangan organ paling intens.
Asam folat bertanggung jawab untuk sintesis DNA dan RNA, proses pembelahan sel yang cepat, serta pembentukan sel darah merah. Bagi ibu hamil, asupan yang cukup memastikan pembentukan sel-sel baru janin berjalan sempurna. Kekurangan folat pada masa awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir serius pada tabung saraf (Neural Tube Defects/NTDs).
NTDs adalah kelainan yang terjadi ketika tabung saraf gagal menutup sempurna selama minggu ke-3 hingga ke-4 setelah pembuahan. Dua bentuk NTDs yang paling umum adalah spina bifida (kelainan tulang belakang) dan anencephaly (kurangnya bagian besar otak dan tengkorak). Sayangnya, banyak wanita baru menyadari kehamilan mereka setelah periode kritis penutupan tabung saraf ini berlalu. Oleh karena itu, suplementasi asam folat dianjurkan dimulai jauh sebelum kehamilan.
Organisasi kesehatan global, termasuk Kementerian Kesehatan di Indonesia dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), memiliki rekomendasi dosis standar yang jelas:
Penting untuk dicatat bahwa pada kasus tertentu, seperti riwayat NTDs sebelumnya, kehamilan kembar, atau penggunaan obat antiepilepsi tertentu, dokter mungkin meresepkan dosis yang jauh lebih tinggi, seringkali mencapai 4.000 mcg (4 mg). Selalu ikuti anjuran spesifik dari dokter kandungan Anda.
Meskipun suplemen adalah cara paling efektif memastikan dosis tercukupi, makanan kaya folat alami juga harus dimasukkan dalam diet harian. Folat alami seringkali kurang terserap dibandingkan bentuk sintetisnya (asam folat) yang ada dalam suplemen, namun keduanya saling melengkapi:
Asam folat bukan sekadar vitamin tambahan; ia adalah fondasi kesehatan neurologis janin. Prioritas utama adalah mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap hari sejak perencanaan kehamilan hingga akhir trimester pertama. Konsultasi rutin dengan tenaga kesehatan profesional sangat dianjurkan untuk memonitor kebutuhan dosis yang tepat selama perjalanan kehamilan Anda. Memastikan asupan ini adalah salah satu tindakan preventif paling kuat yang dapat dilakukan seorang calon ibu demi masa depan buah hatinya.