Ilustrasi model atom Kalium (K) dengan 4 kulit elektron.
Unsur atom yang dilambangkan dengan huruf K adalah Kalium (Potassium). Dalam tabel periodik, Kalium menempati posisi sebagai anggota Golongan 1 (logam alkali) dan periode 4. Nomor atomnya adalah 19, yang berarti atom Kalium memiliki 19 proton dalam intinya dan, dalam keadaan netral, memiliki 19 elektron yang mengelilingi inti tersebut. Konfigurasi elektronnya adalah 2, 8, 8, 1, menunjukkan bahwa ia memiliki satu elektron valensi di kulit terluarnya.
Sifat kimia Kalium sangat dipengaruhi oleh keberadaan satu elektron valensi ini. Sebagai logam alkali, Kalium sangat reaktif. Ia mudah melepaskan elektron terluarnya untuk mencapai konfigurasi stabil, membentuk ion positif bermuatan +1 ($\text{K}^+$). Karena reaktivitasnya yang tinggi, Kalium jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam; sebaliknya, ia cenderung membentuk senyawa ionik dengan unsur-unsur non-logam.
Meskipun dikenal luas karena perannya dalam kehidupan organisme, Kalium juga merupakan unsur penting dalam berbagai proses industri. Namun, fokus utama pembahasan unsur K sering tertuju pada fungsinya sebagai elektrolit esensial dalam tubuh manusia dan tumbuhan. Dalam biologi, Kalium (sebagai ion $\text{K}^+$) adalah kation intraseluler utama, bekerja bersama Natrium ($\text{Na}^+$) yang dominan di luar sel untuk menjaga keseimbangan cairan dan tekanan osmotik.
Fungsi biologis Kalium sangat luas. Salah satu peran terpentingnya adalah dalam menjaga fungsi sistem saraf dan otot. Ion $\text{K}^+$ terlibat langsung dalam proses pembangkitan potensial aksi—sinyal listrik yang memungkinkan sel saraf berkomunikasi dan otot, termasuk otot jantung, berkontraksi. Ketidakseimbangan kadar Kalium dalam darah (hipokalemia atau hiperkalemia) dapat menyebabkan aritmia jantung yang fatal, menyoroti betapa krusialnya unsur atom K ini bagi homeostasis.
Dalam konteks pertanian, Kalium (seringkali disebut sebagai potas) adalah salah satu dari tiga makronutrien utama yang dibutuhkan tanaman, bersama dengan Nitrogen (N) dan Fosfor (P). Pupuk yang mengandung Kalium sangat penting untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, mengatur pembukaan dan penutupan stomata (yang mempengaruhi fotosintesis dan transpirasi), serta meningkatkan kualitas buah dan umbi.
Asupan Kalium yang cukup melalui makanan juga krusial bagi kesehatan manusia. Makanan kaya Kalium, seperti pisang, alpukat, dan sayuran hijau, direkomendasikan untuk membantu mengatur tekanan darah. Mekanisme kerjanya melibatkan peran $\text{K}^+$ dalam menyeimbangkan efek Natrium; peningkatan asupan Kalium dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan Natrium melalui urine, yang berdampak positif pada penurunan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kalium adalah logam yang sangat ringan—bahkan lebih ringan dari air, sehingga ia dapat mengapung. Logam ini berwarna putih keperakan dan mudah dipotong dengan pisau. Karena reaktivitasnya yang tinggi terhadap udara dan air, Kalium harus disimpan di bawah minyak mineral atau minyak tanah untuk mencegah reaksi oksidasi yang hebat.
Senyawa Kalium yang umum meliputi Kalium Klorida ($\text{KCl}$), yang sering digunakan sebagai pengganti garam dapur rendah Natrium, dan Kalium Hidroksida ($\text{KOH}$), basa kuat yang digunakan dalam produksi sabun dan baterai. Memahami perilaku unsur atom K, baik sebagai logam reaktif maupun sebagai ion penting dalam sistem biologi, memberikan gambaran lengkap tentang signifikansi unsur ini di berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Secara keseluruhan, unsur atom K, Kalium, bukan sekadar elemen lain di tabel periodik. Ia adalah fondasi bagi banyak proses kehidupan, penopang hasil panen, dan komponen kunci dalam menjaga stabilitas elektrokimia dalam sel makhluk hidup. Dari intinya yang memiliki 19 proton hingga perannya dalam mengatur detak jantung, Kalium adalah unsur yang multifaset dan tak tergantikan.