Peran Krusial Vitamin Asam Folat untuk Program Hamil (Promil)

Folate & Life Simbol Asam Folat (Nutrisi Hijau) dan Kehidupan Baru (Hati Kuning)

Memasuki program hamil (promil) adalah momen penuh harapan. Selain menjaga pola makan sehat dan gaya hidup seimbang, salah satu suplemen nutrisi yang paling sering direkomendasikan oleh dokter kandungan adalah asam folat. Asam folat, atau bentuk sintetik dari Folat (Vitamin B9), memainkan peran yang sangat fundamental, tidak hanya untuk kesuburan tetapi terutama untuk perkembangan janin di awal kehamilan.

Mengapa Asam Folat Penting Sebelum Hamil?

Banyak wanita baru menyadari pentingnya asam folat setelah mereka positif hamil. Padahal, waktu kritis di mana asam folat bekerja maksimal adalah pada beberapa minggu pertama, seringkali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia telah hamil. Asam folat sangat penting untuk pembentukan sel baru dan DNA.

Fakta Penting: Jendela kritis penutupan neural tube (cikal bakal otak dan sumsum tulang belakang bayi) terjadi antara hari ke-21 hingga hari ke-28 setelah pembuahan. Suplementasi asam folat harus dimulai setidaknya satu bulan sebelum mencoba hamil untuk memastikan kadar dalam tubuh sudah optimal.

Mencegah Cacat Tabung Saraf

Manfaat utama dan paling terkenal dari konsumsi asam folat sebelum dan selama awal kehamilan adalah kemampuannya untuk mencegah Neural Tube Defects (NTD) pada bayi. NTD adalah cacat serius yang memengaruhi perkembangan otak dan tulang belakang janin.

Dengan mengonsumsi dosis yang tepat, risiko terjadinya NTD dapat diturunkan hingga 70%.

Dosis Rekomendasi untuk Promil

Kebutuhan vitamin B9 meningkat signifikan ketika memasuki masa promil. Standar umum yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan internasional (seperti CDC dan WHO) untuk wanita usia subur yang merencanakan kehamilan adalah:

Minimal 400 mcg (mikrogram) asam folat per hari.

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Dalam beberapa kasus, terutama jika riwayat keluarga memiliki NTD atau jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih tinggi, misalnya 800 mcg atau bahkan 4 mg (4000 mcg) per hari.

Sumber Asam Folat: Makanan vs. Suplemen

Meskipun asam folat adalah bentuk sintetis yang lebih mudah diserap, mendapatkan nutrisi ini dari makanan alami yang mengandung Folat (bentuk alami) juga sangat dianjurkan sebagai pendukung program hamil Anda.

Sumber Makanan Kaya Folat:

Penting untuk Promil: Mengandalkan hanya dari makanan seringkali tidak cukup untuk mencapai kadar optimal yang dibutuhkan untuk mencegah NTD. Oleh karena itu, suplemen asam folat tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari protokol promil yang baik.

Kapan Harus Berhenti Mengonsumsi Asam Folat Saat Hamil?

Setelah Anda berhasil hamil, asam folat tetap sangat dibutuhkan. Dokter biasanya menyarankan untuk melanjutkan konsumsi suplemen asam folat (biasanya dosis 400-800 mcg) setidaknya selama 12 minggu pertama kehamilan (trimester pertama). Setelah itu, kebutuhan akan bergeser ke vitamin prenatal yang mengandung zat besi, kalsium, dan nutrisi penting lainnya, meskipun Folat harus tetap dikonsumsi dalam jumlah yang memadai.

Kesimpulannya, menjadikan vitamin asam folat sebagai rutinitas harian jauh sebelum tanggal perkiraan ovulasi adalah langkah pencegahan yang paling cerdas dalam perjalanan promil Anda. Ini bukan sekadar vitamin, melainkan investasi langsung terhadap kesehatan jangka panjang calon buah hati Anda.