Minyak bumi, atau minyak mentah (crude oil), adalah sumber daya alam yang sangat vital bagi peradaban modern. Namun, minyak mentah yang baru diekstraksi dari reservoir bawah tanah seringkali masih mentah, kotor, dan mengandung berbagai zat pengotor yang tidak diinginkan. Di sinilah peran krusial dari proses yang dikenal secara kolektif sebagai treating minyak bumi (perlakuan minyak bumi) masuk.
Definisi dan Tujuan Utama Treating Minyak Bumi
Treating minyak bumi merujuk pada serangkaian proses pemurnian dan pemisahan yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dan memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi yang lebih ringan dan lebih berguna. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas minyak mentah agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk tahap pemrosesan lebih lanjut (seperti kilang) atau untuk penggunaan langsung sebagai bahan bakar atau bahan baku industri.
Kontaminan umum dalam minyak mentah meliputi air (yang dapat menyebabkan korosi dan masalah operasional), garam (klorida), senyawa sulfur (seperti hidrogen sulfida dan merkaptan yang berbau tidak sedap dan beracun), logam berat, sedimen, dan padatan terlarut lainnya. Jika kontaminan ini tidak dihilangkan, mereka dapat merusak peralatan, menurunkan efisiensi proses, dan menghasilkan emisi berbahaya saat produk akhir dibakar.
Tahapan Penting dalam Proses Treating
Proses treating biasanya dimulai segera setelah minyak mentah diangkat ke permukaan. Ada beberapa langkah fundamental dalam rangkaian perlakuan ini:
1. Pemisahan Minyak, Gas, dan Air (Separation)
Pada tahap awal, minyak mentah bercampur dengan gas alam terlarut dan air formasi. Proses pemisahan awal dilakukan menggunakan separator gravitasi, di mana perbedaan densitas memungkinkan gas naik ke atas, air (yang lebih berat) turun ke dasar, meninggalkan minyak mentah sebagai lapisan tengah. Separator ini bisa beroperasi pada tekanan tinggi (HP separator) atau tekanan rendah (LP separator).
2. Dehidrasi dan Desalting
Air yang tersisa dalam minyak mentah, meskipun sedikit, masih dapat menyebabkan masalah serius. Proses dehidrasi bertujuan mengurangi kadar air hingga di bawah ambang batas tertentu. Seringkali, dehidrasi digabungkan dengan penghilangan garam (desalting). Dalam proses desalting, air bersih (sweet water) disuntikkan untuk melarutkan garam yang terperangkap dalam emulsi minyak, kemudian campuran air garam tersebut dipisahkan lagi menggunakan separator elektrostatik yang menerapkan medan listrik untuk mempercepat pemisahan tetesan air.
3. Penghilangan Senyawa Sulfur (Desulfurisasi)
Sulfur adalah salah satu kontaminan paling bermasalah dalam minyak bumi. Senyawa sulfur harus dihilangkan, baik dalam bentuk gas (H₂S) maupun terlarut dalam cairan. H₂S biasanya dihilangkan melalui proses amina scrubbing, di mana gas dilewatkan melalui larutan amina yang menyerap H₂S. Untuk sulfur organik yang terlarut, proses hidrogenasi katalitik (Hydrotreating) di kilang adalah metode utama untuk mengubah sulfur menjadi H₂S yang kemudian dapat diproses lebih lanjut.
4. Penghilangan Padatan dan Stabilisasi
Sedimen dan padatan lainnya dihilangkan melalui filtrasi. Selain itu, minyak mentah yang stabil harus memiliki tekanan uap yang terkontrol. Proses stripping gas (penghilangan gas ringan yang tersisa) sering dilakukan untuk memastikan produk minyak stabil saat diangkut atau disimpan.
Pentingnya Treating dalam Rantai Nilai Minyak Bumi
Mengapa treating minyak bumi begitu penting? Pertama, ini adalah masalah ekonomi. Minyak mentah yang dimurnikan menghasilkan harga jual yang lebih baik. Kedua, ini adalah masalah keandalan operasional. Korosi yang disebabkan oleh air dan garam dapat menghancurkan pipa dan bejana tekan di kilang. Ketiga, ini adalah isu lingkungan. Pembakaran bahan bakar dengan kadar sulfur tinggi menghasilkan emisi sulfur dioksida (SOx) yang berkontribusi besar terhadap hujan asam dan polusi udara.
Singkatnya, proses treating minyak bumi adalah langkah pertama yang krusial dalam rantai pasokan energi global. Tanpa perlakuan yang memadai, minyak mentah tidak akan aman untuk diolah, tidak efisien untuk digunakan, dan sangat merusak lingkungan. Proses ini memastikan bahwa sumber daya berharga ini dapat diubah menjadi bahan bakar yang aman dan produk turunan yang memenuhi standar ketat industri modern.