Ternak Broiler 100 Ekor: Panduan Lengkap untuk Pemula

Memulai usaha ternak broiler dengan skala 100 ekor bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi para peternak pemula maupun yang ingin memperluas skala usahanya. Skala ini relatif mudah dikelola, membutuhkan modal yang tidak terlalu besar, namun berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan jika dikelola dengan baik. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan dalam beternak broiler 100 ekor, mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, manajemen pakan, hingga penanganan penyakit.

Persiapan Kandang yang Optimal

Kandang adalah rumah bagi ayam broiler Anda, oleh karena itu persiapannya harus matang. Untuk 100 ekor ayam broiler, ukuran kandang yang ideal adalah sekitar 2m x 5m atau 2.5m x 4m. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara segar dan membuang amonia serta kelembapan. Sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan stres pada ayam dan memicu penyakit pernapasan.

Lantai kandang sebaiknya dilapisi dengan sekam padi atau serutan kayu yang kering sebagai alas (litter). Ketebalan litter sebaiknya mencapai 5-10 cm dan dijaga agar tetap kering sepanjang waktu. Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum yang memadai, serta pemanas (brooder) di awal masa pemeliharaan untuk menjaga suhu tetap hangat, terutama untuk anak ayam (DOC) yang belum stabil suhu tubuhnya.

Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas

Kualitas bibit atau Day Old Chick (DOC) adalah faktor krusial penentu keberhasilan ternak broiler. Pilihlah DOC dari penetasan (hatchery) yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. DOC yang sehat memiliki ciri-ciri:

Untuk 100 ekor, disarankan membeli DOC sekitar 102-105 ekor untuk mengantisipasi kematian normal atau yang tidak terduga di awal pemeliharaan.

Manajemen Pakan yang Tepat

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam beternak broiler, sekitar 70-80%. Oleh karena itu, manajemen pakan harus dilakukan dengan cermat. Ayam broiler membutuhkan pakan yang kaya energi dan protein untuk tumbuh optimal. Pemberian pakan biasanya dibagi menjadi beberapa fase:

Pastikan tempat pakan selalu tersedia dan bersih. Hindari pemberian pakan berlebihan yang bisa terbuang atau terkontaminasi.

Tips: Berikan air minum bersih dan segar setiap saat. Air sangat penting untuk metabolisme ayam dan membantu pencernaan pakan.

Penanganan dan Kesehatan Ayam

Kesehatan ayam broiler harus menjadi prioritas utama. Lingkungan yang bersih, pakan berkualitas, dan air minum yang cukup adalah kunci utama pencegahan penyakit. Lakukan pengamatan rutin terhadap kondisi ayam. Jika ditemukan ayam yang terlihat lesu, tidak nafsu makan, atau menunjukkan gejala penyakit lain, segera pisahkan dari kelompoknya untuk mencegah penularan.

Vaksinasi biasanya tidak diperlukan untuk ayam broiler karena mereka dipanen dalam usia relatif muda (sekitar 30-40 hari). Namun, manajemen biosekuriti yang baik sangat penting. Ini meliputi pembatasan akses orang asing ke area kandang, disinfeksi peralatan, dan kebersihan lingkungan kandang.

Manajemen Suhu dan Pencahayaan

Suhu kandang sangat krusial, terutama di awal pemeliharaan. Anak ayam (DOC) membutuhkan suhu sekitar 32-35°C pada minggu pertama, kemudian diturunkan bertahap setiap minggunya sekitar 2-3°C hingga mencapai suhu ruangan normal. Gunakan termometer untuk memantau suhu secara akurat. Pencahayaan yang cukup juga penting untuk merangsang nafsu makan ayam.

Panen

Ayam broiler siap panen pada usia sekitar 30-40 hari, tergantung pada jenis strain dan tujuan pemasaran. Bobot rata-rata yang diinginkan biasanya berkisar antara 1.5 hingga 2.2 kg. Lakukan panen secara hati-hati untuk meminimalkan stres pada ayam dan menjaga kualitas daging.

Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan manajemen yang baik, ternak broiler 100 ekor dapat menjadi usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan. Kunci utamanya adalah ketekunan, kemauan untuk belajar, dan perhatian terhadap detail.