Memulai usaha ternak ayam potong 50 ekor bisa menjadi langkah awal yang strategis bagi para peternak pemula maupun yang ingin memperluas skala usahanya. Dengan jumlah yang terkelola, Anda dapat fokus pada kualitas pemeliharaan, manajemen biaya, dan efisiensi produksi tanpa harus menghadapi kompleksitas skala besar. Namun, kesuksesan dalam beternak, sekecil apapun skalanya, tetap membutuhkan pengetahuan dan perencanaan yang matang. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek penting yang perlu Anda perhatikan saat memulai ternak ayam potong dengan target 50 ekor.
Sebelum Anda membawa pulang DOC (Day Old Chick) atau anak ayam umur sehari, beberapa persiapan krusial harus diselesaikan:
Lokasi kandang sangat menentukan keberhasilan usaha Anda. Pilih tempat yang strategis, memiliki akses mudah untuk transportasi pakan dan hasil panen, serta jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari polusi bau dan kebisingan. Sirkulasi udara yang baik juga penting untuk mencegah penyakit. Untuk 50 ekor ayam potong, kandang dengan ukuran minimal 3x4 meter sudah memadai. Pastikan kandang memiliki:
Kualitas DOC adalah fondasi utama. Pilih DOC dari indukan yang sehat dan bereputasi baik. Perhatikan ciri-ciri DOC yang sehat: aktif, bulu kering dan bersih, pusar kering, tidak cacat, dan ukuran seragam. Untuk 50 ekor, sebaiknya Anda memesan DOC sekitar 52-53 ekor untuk mengantisipasi kematian yang wajar (sekitar 2-3%).
Siapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum DOC datang:
Setelah DOC masuk kandang, manajemen harian menjadi kunci kelangsungan hidup dan pertumbuhan ayam:
Minggu pertama adalah masa kritis. Suhu kandang harus dijaga stabil, sekitar 32-34°C pada hari pertama dan diturunkan perlahan setiap minggunya (sekitar 2-3°C per minggu) hingga mencapai suhu ruangan. Pemantauan suhu secara berkala sangat penting.
Ketersediaan pakan dan air minum harus selalu ada. Berikan pakan sesuai dengan umur ayam. Pakan starter (umur 1-14 hari) memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi untuk pertumbuhan awal. Seiring bertambahnya usia, beralih ke pakan grower dan finisher. Kualitas air minum juga harus terjamin kebersihannya. Gunakan air bersih dan ganti secara rutin.
Kandang yang bersih adalah kunci pencegahan penyakit. Lakukan pembersihan rutin, singkirkan sisa pakan yang tidak termakan, dan jaga alas kandang tetap kering. Lakukan penyemprotan desinfektan secara berkala, terutama setelah panen dan sebelum siklus pemeliharaan berikutnya.
Meskipun skala 50 ekor, vaksinasi tetap dianjurkan jika diperlukan, tergantung pada penyakit yang umum di wilayah Anda. Perhatikan gejala-gejala penyakit pada ayam seperti lesu, nafsu makan menurun, kotoran abnormal, atau kesulitan bernapas. Segera pisahkan ayam yang sakit dan konsultasikan dengan tenaga medis veteriner.
Pastikan kandang terhindar dari tikus, ular, atau hewan pengganggu lainnya. Gunakan obat-obatan atau ramuan alami untuk mengusir serangga atau tungau jika diperlukan.
Meskipun setiap daerah memiliki harga yang bervariasi, perkiraan sederhana bisa membantu Anda membuat anggaran:
Perkiraan bobot panen untuk ayam potong siap jual biasanya antara 1.5 hingga 2 kg pada umur 30-35 hari. Keuntungan akan bergantung pada harga jual ayam hidup per kilogram dan efisiensi manajemen Anda dalam menekan biaya produksi.
Memulai ternak ayam potong 50 ekor adalah awal yang baik untuk memahami siklus bisnis peternakan. Dengan dedikasi, pembelajaran berkelanjutan, dan manajemen yang baik, usaha ini berpotensi memberikan keuntungan yang stabil dan menjadi batu loncatan untuk pengembangan yang lebih besar.