Dalam lautan hikmah Al-Qur'an, setiap ayat memiliki kedalaman makna dan keberkahan tersendiri. Salah satu ayat yang sering menjadi perhatian dan diamalkan oleh umat Muslim adalah Surah Yusuf ayat 4. Ayat ini tidak hanya kaya akan narasi sejarah para nabi, tetapi juga mengandung pesan spiritual yang mendalam. Banyak yang meyakini keutamaan membaca ayat ini berulang kali, bahkan hingga tujuh kali, untuk berbagai keperluan, mulai dari memohon ketenangan hati, kelancaran rezeki, hingga perlindungan dari kesulitan.
Berikut adalah lafal Surah Yusuf ayat 4 beserta terjemahannya:
"(Ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; aku melihat semuanya sujud kepadaku.')"
Praktik membaca Surah Yusuf ayat 4 sebanyak 7 kali sering kali dikaitkan dengan harapan untuk mendapatkan berbagai macam keberkahan dan perlindungan. Meskipun tidak ada dalil eksplisit yang memerintahkan jumlah bacaan 7 kali secara spesifik untuk ayat ini, namun dalam tradisi Islam, pengulangan bacaan doa atau ayat Al-Qur'an sering kali dilakukan untuk memohon kesungguhan dan kekhusyukan, serta sebagai bentuk tawassul (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Beberapa pandangan dan pengalaman umat Muslim mengaitkan pengulangan ayat ini dengan manfaat sebagai berikut:
Membaca Surah Yusuf ayat 4 sebanyak 7 kali dapat dilakukan kapan saja, namun waktu-waktu mustajab seperti setelah shalat fardhu, saat shalat tahajud, atau di sepertiga malam terakhir, sering kali lebih dianjurkan. Niatkan bacaan tersebut dengan tulus kepada Allah SWT, seraya memohon segala kebaikan yang diinginkan. Penting untuk diingat bahwa keutamaan Al-Qur'an tidak hanya terletak pada jumlah bacaan, tetapi juga pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Kisah Nabi Yusuf AS adalah salah satu kisah terbaik dalam Al-Qur'an, penuh dengan pelajaran tentang keimanan, kesabaran, pemaafan, keteguhan pendirian, dan keadilan Allah. Ayat 4 ini menjadi pembuka kisah tersebut, mengisahkan mimpi istimewa yang menjadi pertanda awal dari perjalanan hidup sang nabi yang penuh liku.
Mimpi Nabi Yusuf AS menunjukkan kebesaran rencana Allah. Meskipun awalnya beliau mengalami penderitaan karena iri dengki saudara-saudaranya, bahkan terperosok ke dalam lubang dan dijual sebagai budak, namun mimpi tersebut adalah janji bahwa ia akan mencapai kedudukan yang tinggi. Pengalaman-pengalaman pahit tersebut justru menempa dirinya menjadi pribadi yang tangguh, berakhlak mulia, dan penuh dengan kebijaksanaan.
Oleh karena itu, ketika kita membaca Surah Yusuf ayat 4, terutama dengan pengulangan, kita diingatkan untuk senantiasa berprasangka baik kepada Allah, sabar dalam menghadapi ujian, dan yakin bahwa setiap kesulitan yang dihadapi pasti akan ada jalan keluarnya. Kisah ini mengajarkan kita bahwa Allah tidak pernah ingkar janji, dan segala sesuatu yang terjadi pasti memiliki hikmah di baliknya. Pengamalan ayat ini bisa menjadi pengingat diri untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, memohon perlindungan dan pertolongan-Nya dalam setiap langkah kehidupan.