Asam lambung naik, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi umum yang ditandai dengan naiknya isi lambung (termasuk asam) kembali ke kerongkongan. Sensasi terbakar yang sering dirasakan di dada dikenal sebagai heartburn. Meskipun sesekali mengalaminya mungkin normal, frekuensi yang sering dan intensitas yang mengganggu aktivitas harian menunjukkan adanya masalah yang perlu ditangani.
Penyebab utama dari asam lambung naik terletak pada disfungsi atau kelemahan pada katup otot yang disebut Lower Esophageal Sphincter (LES). LES berfungsi layaknya pintu satu arah; ia terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke lambung dan seharusnya menutup rapat setelah makanan lewat. Ketika LES melemah atau terbuka secara tidak semestinya, asam lambung yang sangat korosif dapat dengan mudah kembali (refluks) ke kerongkongan. Kerongkongan tidak memiliki lapisan pelindung seperti lambung, sehingga paparan asam ini menyebabkan iritasi, peradangan, dan rasa nyeri.
Banyak sebab asam lambung terkait erat dengan kebiasaan sehari-hari. Mengidentifikasi pemicu ini adalah langkah krusial dalam manajemen gejala:
Selain gaya hidup, beberapa kondisi medis dapat memperburuk atau menjadi sebab asam lambung yang persisten:
Beberapa jenis obat resep atau obat bebas dapat menjadi sebab asam lambung naik sebagai efek samping. Ini termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, obat untuk tekanan darah tertentu (penghambat saluran kalsium), dan beberapa obat penenang. Selalu diskusikan dengan dokter jika Anda mencurigai obat yang dikonsumsi memicu gejala GERD Anda.
Memahami akar permasalahan adalah kunci penanganan yang efektif. Bagi banyak orang, perubahan sederhana pada pola makan dan waktu istirahat dapat memberikan kelegaan signifikan dari nyeri asam lambung yang mengganggu.