Program hamil (promil) adalah perjalanan yang membutuhkan perencanaan matang, termasuk memastikan kecukupan nutrisi bagi kedua belah pihak. Dalam konteks kesuburan, beberapa nutrisi memegang peran kunci, di antaranya adalah Asam Folat dan Vitamin E. Kedua suplemen ini seringkali menjadi rekomendasi utama bagi pasangan yang sedang berjuang untuk memiliki buah hati.
Asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9, adalah nutrisi yang sangat krusial, terutama bagi calon ibu. Perannya tidak hanya terbatas pada saat kehamilan sudah terjadi, namun jauh sebelum pembuahan. Asupan asam folat yang cukup sebelum konsepsi terbukti secara signifikan dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf (NTDs) pada bayi, seperti spina bifida dan anencephaly. Rekomendasi umum adalah memulai suplementasi minimal satu bulan sebelum mencoba hamil.
Bagi wanita yang sedang menjalani promil, asam folat berperan dalam pembelahan dan pertumbuhan sel yang sehat, yang esensial untuk perkembangan sel telur yang berkualitas. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa asam folat dapat membantu meningkatkan ovulasi pada wanita tertentu. Sumber alami asam folat meliputi sayuran berdaun hijau gelap (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, dan buah jeruk. Namun, untuk kebutuhan promil, suplemen seringkali diperlukan untuk mencapai dosis optimal yang dianjurkan.
Sementara asam folat berfokus pada pencegahan cacat lahir dan pembelahan sel, Vitamin E memainkan peran penting sebagai antioksidan kuat. Dalam konteks kesuburan pria maupun wanita, stres oksidatif seringkali menjadi penghalang. Stres oksidatif dapat merusak DNA dalam sel telur dan sperma, yang pada akhirnya menurunkan peluang pembuahan atau meningkatkan risiko keguguran.
Pada pria, Vitamin E bekerja melindungi integritas sperma. Ia membantu menjaga membran sel sperma dari kerusakan radikal bebas, yang dapat mempengaruhi motilitas (pergerakan) dan morfologi (bentuk) sperma. Pria yang mengonsumsi suplemen yang mengandung Vitamin E (sering dikombinasikan dengan Selenium) dilaporkan memiliki kualitas sperma yang lebih baik dalam beberapa penelitian.
Pada wanita, Vitamin E mendukung kesehatan lingkungan reproduksi secara keseluruhan. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa antioksidan ini dapat membantu memperbaiki lapisan rahim (endometrium), yang sangat penting agar embrio dapat menempel dengan sukses. Vitamin E juga diketahui dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang mendukung kesehatan ovarium dan rahim.
Kunci keberhasilan promil seringkali terletak pada keseimbangan nutrisi. Asam folat dan Vitamin E bekerja secara sinergis. Vitamin E membersihkan radikal bebas yang merusak sel, sementara asam folat memastikan bahwa proses pembentukan sel baru (seperti sel telur dan sperma) berlangsung optimal. Keduanya adalah bagian dari strategi nutrisi komprehensif yang idealnya juga mencakup Vitamin D, Zink, dan Omega-3.
Memulai program hamil dengan asupan nutrisi yang terjamin adalah investasi terbaik untuk masa depan keluarga Anda. Memastikan tubuh mendapatkan cukup asam folat dan Vitamin E sebelum dan selama masa mencoba hamil merupakan langkah proaktif yang sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan reproduksi.