Pertalite Adalah: Mengenal Bensin Subsidi dengan RON 90

Simbol Bahan Bakar Cair P

Bagi sebagian besar pemilik kendaraan bermotor di Indonesia, istilah "Pertalite" sudah sangat akrab di telinga. Namun, apa sebenarnya Pertalite adalah? Secara sederhana, Pertalite adalah salah satu jenis bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline (bensin) yang diproduksi dan didistribusikan oleh PT Pertamina (Persero). BBM ini diciptakan sebagai solusi transisi antara premium (yang kini sudah tidak dijual) dan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi seperti Pertamax.

Fungsi utama Pertalite adalah menyediakan pilihan BBM yang lebih baik dari segi kualitas pembakaran dibandingkan premium, namun tetap terjangkau bagi masyarakat luas. Kunci pembeda utama dari jenis bensin lain terletak pada angka oktannya. Pertalite memiliki nilai Research Octane Number (RON) 90. Angka RON ini mengindikasikan ketahanan bahan bakar terhadap detonasi atau "ngelitik" (pembakaran sebelum waktunya) saat dikompresi di dalam mesin.

Perbedaan Kunci: RON 90

RON 90 menandakan bahwa Pertalite memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menahan kompresi mesin dibandingkan Premium yang memiliki RON 88. Mesin kendaraan modern, terutama yang berteknologi injeksi, umumnya dirancang untuk bekerja optimal dengan bahan bakar minimal RON 90 atau lebih. Penggunaan BBM dengan RON di bawah spesifikasi pabrikan dapat menyebabkan inefisiensi, peningkatan emisi, dan bahkan kerusakan jangka panjang pada komponen mesin.

Ketika Pertalite pertama kali diluncurkan, kehadirannya disambut antusias karena menawarkan peningkatan performa dan kebersihan mesin tanpa harus beralih ke Pertamax yang harganya relatif lebih premium. Meskipun saat ini skema subsidi dan harga BBM telah mengalami berbagai perubahan regulasi, pemahaman tentang apa itu Pertalite dan spesifikasinya tetap krusial bagi para pengguna jalan.

Status Subsidi dan Kebijakan Pemerintah

Seiring berjalannya waktu, status Pertalite mengalami beberapa kali penyesuaian kebijakan. Awalnya, Pertalite ditetapkan sebagai BBM jenis khusus penugasan, yang berarti harganya masih disubsidi oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Namun, dalam upaya efisiensi anggaran negara dan mendorong transisi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, pemerintah melakukan evaluasi. Beberapa periode, Pertalite sempat diposisikan sebagai BBM yang tidak lagi disubsidi secara penuh, atau bahkan digantikan oleh skema BBM jenis baru yang lebih spesifik berdasarkan kriteria kendaraan.

Penting untuk selalu memantau pengumuman resmi dari Pertamina dan pemerintah mengenai jenis BBM apa yang saat ini berstatus subsidi dan jenis apa yang dijual bebas. Kendaraan yang direkomendasikan menggunakan Pertalite umumnya adalah kendaraan berbahan bakar bensin keluaran tahun tertentu yang memiliki rasio kompresi mesin yang sesuai dengan RON 90.

Dampak Penggunaan pada Kendaraan

Menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin adalah kunci umur panjang kendaraan. Jika mesin mobil atau motor Anda direkomendasikan minimal RON 90 (seperti yang disyaratkan oleh banyak pabrikan mobil LCGC atau motor skutik modern), maka Pertalite adalah pilihan yang memadai. Jika Anda menggunakan bahan bakar di bawah spesifikasi (misalnya, menggunakan Premium/RON 88 di mesin yang butuh RON 90), mesin akan mengalami "ngelitik" karena bahan bakar terbakar terlalu cepat saat kompresi tinggi. Efeknya adalah hilangnya tenaga, boros BBM, dan panas berlebih pada mesin.

Sebaliknya, menggunakan bahan bakar oktan lebih tinggi (seperti Pertamax RON 92 atau Pertamax Turbo RON 98) pada mesin yang hanya membutuhkan RON 90 umumnya tidak memberikan peningkatan performa signifikan (kecuali jika ECU kendaraan mampu beradaptasi). Namun, penggunaan oktan tinggi tetap lebih aman karena memberikan ruang bakar yang lebih stabil.

Pertalite dalam Konteks Lingkungan

Dibandingkan dengan premium (RON 88) yang mengandung kadar sulfur lebih tinggi, Pertalite (RON 90) umumnya dianggap memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah. Walaupun bukan bahan bakar ramah lingkungan kelas atas seperti BBM beroktan sangat tinggi atau bahan bakar alternatif, pergeseran dari RON 88 ke RON 90 merupakan langkah progresif dalam mengurangi emisi gas buang yang lebih kotor. Meskipun demikian, tren global saat ini mendorong penggunaan BBM dengan kadar sulfur sangat rendah (ULSG) untuk meminimalkan dampak polusi udara dari pembakaran fosil.

Kesimpulannya, Pertalite adalah BBM spesifikasi RON 90 yang menjadi jembatan penting dalam evolusi BBM di Indonesia. Memahami spesifikasi ini membantu pengendara membuat keputusan yang tepat saat mengisi bahan bakar, demi menjaga performa mesin sekaligus menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku.