Bagi pemilik kendaraan bermotor di Indonesia, memilih bahan bakar yang tepat adalah keputusan penting yang memengaruhi performa mesin dan dompet. Tiga pilihan utama yang disediakan oleh Pertamina adalah Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Meskipun ketiganya adalah jenis bensin, perbedaan mendasar terletak pada kandungan angka oktan (Research Octane Number/RON) yang menentukan kemampuan bahan bakar untuk menahan kompresi tanpa menimbulkan detonasi atau "ngelitik" pada mesin.
Apa Itu Angka Oktan (RON)?
Angka oktan adalah ukuran seberapa besar tekanan yang bisa diberikan pada bensin sebelum bensin tersebut terbakar secara spontan (self-combustion). Semakin tinggi angka RON, semakin baik ketahanan bensin terhadap kompresi tinggi. Mesin modern dengan rasio kompresi tinggi umumnya membutuhkan bahan bakar dengan RON tinggi agar pembakaran efisien dan tenaga maksimal tercapai.
Rincian Utama Perbedaan Bahan Bakar
-
Pertalite (RON 90)
Pertalite adalah bahan bakar dengan angka oktan terendah di antara ketiga jenis yang dibahas. Dahulu, bahan bakar ini ditujukan untuk kendaraan berteknologi lebih sederhana, khususnya yang membutuhkan RON minimal 88. Karena oktan yang lebih rendah, Pertalite cenderung lebih cepat terbakar dan cocok untuk mesin berbanding kompresi standar. Kelebihannya adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan Pertamax.
-
Pertamax (RON 92)
Pertamax berada di posisi tengah. Dengan RON 92, bahan bakar ini mampu memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap kompresi mesin. Sebagian besar mobil keluaran baru (non-diesel) yang diproduksi dalam dekade terakhir sangat disarankan menggunakan minimal Pertamax agar pembakaran terjadi lebih sempurna. Kandungan aditif pada Pertamax juga lebih baik untuk menjaga kebersihan ruang bakar dibandingkan Pertalite.
-
Pertamax Turbo (RON 98)
Pertamax Turbo adalah pilihan premium dengan angka oktan tertinggi (RON 98). Bahan bakar ini dirancang khusus untuk mesin berteknologi tinggi, khususnya yang memiliki rasio kompresi sangat tinggi, mesin turbo/supercharged, atau mesin berperforma tinggi (sport car). RON 98 memastikan tidak ada detonasi meskipun mesin bekerja pada tekanan dan suhu ekstrem, menghasilkan performa puncak dan efisiensi maksimal pada mesin yang kompatibel.
Dampak Penggunaan Oktan yang Tidak Sesuai
Menggunakan bahan bakar dengan RON di bawah rekomendasi pabrikan (misalnya, menggunakan Pertalite pada mesin yang disarankan Pertamax Turbo) dapat menyebabkan fenomena yang disebut knocking atau ngelitik. Detonasi ini terjadi karena bahan bakar terbakar sebelum busi memercikkan api, menciptakan gelombang kejut yang merusak komponen mesin dalam jangka panjang, seperti piston dan katup.
Sebaliknya, menggunakan bahan bakar dengan RON terlalu tinggi pada mesin yang tidak membutuhkannya (misalnya, Pertamax Turbo pada mesin standar) umumnya tidak memberikan peningkatan performa signifikan, namun tentu saja akan membuat biaya operasional menjadi lebih mahal. Mesin standar tidak akan mampu memanfaatkan potensi oktan tinggi tersebut.
Kesimpulan Pemilihan Bahan Bakar
Intinya, pilihan bahan bakar harus selalu didasarkan pada **rekomendasi pabrikan kendaraan Anda**, yang biasanya tertera pada tutup tangki bensin atau buku manual.
- Mesin Kompresi Rendah/Standar: Pertalite (RON 90) sudah memadai.
- Mesin Modern (Mayoritas Mobil Penumpang): Pertamax (RON 92) adalah pilihan ideal untuk keseimbangan performa dan biaya.
- Mesin Performa Tinggi/Turbo: Pertamax Turbo (RON 98) wajib digunakan untuk menjaga keamanan dan memaksimalkan output tenaga mesin.
Memahami perbedaan RON ini tidak hanya memastikan mesin Anda bekerja optimal tetapi juga merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk menjaga kondisi mesin tetap prima.