Dalam dunia peternakan ayam, terutama bagi peternak skala rumahan atau UMKM, memilih jenis ayam yang tepat adalah kunci keberhasilan. Dua jenis ayam yang seringkali menjadi pilihan populer adalah ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) dan ayam JOPER (Jawa Super). Meskipun keduanya merupakan ayam kampung unggulan yang menawarkan produktivitas lebih baik dibandingkan ayam kampung tradisional, terdapat sejumlah perbedaan mendasar yang perlu dipahami agar Anda dapat membuat keputusan yang paling sesuai dengan tujuan peternakan Anda.
Ayam KUB adalah hasil dari program pemuliaan yang dilakukan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Indonesia. Tujuannya adalah untuk menghasilkan ayam kampung yang memiliki sifat-sifat unggul, seperti pertumbuhan yang lebih cepat, bobot badan lebih berat, daya tahan terhadap penyakit yang lebih baik, serta efisiensi pakan yang lebih tinggi. Ayam KUB hadir sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing peternak ayam kampung tradisional.
Berbeda dengan KUB yang merupakan hasil murni dari program penelitian pemerintah, JOPER seringkali diasosiasikan dengan persilangan antara ayam kampung dengan ayam ras, seperti ayam Rhode Island Red (RIR) atau ayam lainnya. Tujuannya serupa, yaitu untuk meningkatkan performa ayam kampung agar lebih menguntungkan secara ekonomi. Istilah JOPER sendiri muncul sebagai penanda adanya peningkatan genetik yang signifikan.
Memahami perbedaan berikut akan membantu Anda mengarahkan pilihan:
KUB: Merupakan hasil seleksi dan pemuliaan murni dari ayam kampung oleh lembaga penelitian pemerintah. Genetiknya lebih terkontrol dan konsisten.
JOPER: Seringkali merupakan hasil persilangan antara ayam kampung dengan ayam ras unggul. Genetiknya mungkin lebih beragam, namun fokus utamanya adalah pada percepatan pertumbuhan.
Secara umum, ayam JOPER cenderung memiliki pertumbuhan yang sedikit lebih cepat dan mencapai bobot panen lebih maksimal dibandingkan KUB. Ini menjadikannya pilihan menarik jika tujuan utama Anda adalah produksi daging dalam waktu singkat.
Namun, ayam KUB juga menawarkan peningkatan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan ayam kampung tradisional dan sudah sangat memadai untuk skala peternakan rumahan maupun komersial yang berorientasi pada daging berkualitas.
Jika Anda memiliki tujuan untuk memanfaatkan ayam tidak hanya untuk daging tetapi juga untuk produksi telur, ayam KUB umumnya memiliki keunggulan dalam hal produktivitas telur dibandingkan JOPER. Indukan KUB dirancang untuk memiliki kemampuan bertelur yang lebih baik.
Ayam JOPER lebih difokuskan pada pertumbuhan daging, sehingga produktivitas telurnya mungkin tidak seunggul KUB.
Kedua jenis ayam ini memiliki daya tahan yang lebih baik dari ayam kampung biasa. Namun, KUB yang notabene adalah ayam kampung hasil perbaikan cenderung memiliki adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan lokal dan sistem pemeliharaan tradisional.
JOPER, karena adanya unsur genetik ayam ras, mungkin memerlukan perhatian lebih dalam hal manajemen pakan dan lingkungan untuk mengoptimalkan potensinya, meskipun pada dasarnya tetap kuat.
Untuk Daging: JOPER seringkali menjadi primadona karena pertumbuhannya yang cepat dan bobot yang lebih ideal untuk komersialisasi daging.
Untuk Telur: KUB adalah pilihan yang lebih baik jika Anda menginginkan produksi telur yang stabil.
Untuk Kombinasi: KUB bisa menjadi pilihan yang lebih seimbang jika Anda menginginkan hasil dari daging dan telur, meskipun JOPER juga masih bisa dimanfaatkan untuk kedua tujuan tersebut dengan prioritas pada daging.
Keputusan antara memilih ayam KUB atau JOPER sangat bergantung pada tujuan spesifik peternakan Anda:
Yang terpenting adalah melakukan riset lebih lanjut mengenai penyedia bibit yang terpercaya dan memahami kebutuhan manajemen pemeliharaan yang sesuai untuk masing-masing jenis ayam. Dengan pemilihan yang tepat, peternakan ayam Anda dapat berkembang lebih optimal.