Ilustrasi perbandingan ayam petelur ISA Brown dan Lohman
Dalam dunia peternakan ayam petelur, pemilihan bibit unggul merupakan salah satu faktor krusial yang menentukan kesuksesan. Dua nama yang seringkali menjadi sorotan dan pilihan utama para peternak adalah ayam ISA Brown dan ayam Lohman. Keduanya dikenal sebagai strain ayam petelur yang memiliki performa produksi tinggi, namun terdapat perbedaan mendasar yang perlu dipahami sebelum memutuskan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peternakan Anda.
ISA Brown adalah salah satu ras ayam petelur komersial yang paling populer di dunia. Dikembangkan oleh Institut de Sélection Animale (ISA), ras ini merupakan hasil persilangan kompleks dari berbagai strain ayam kampung dan ayam leghorn. Tujuannya adalah untuk menghasilkan ayam yang memiliki produktivitas telur tinggi, sifat manajemen yang baik, serta ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang beragam.
Ciri khas utama ISA Brown adalah kemampuannya dalam menghasilkan jumlah telur yang sangat banyak. Ayam ini dikenal memiliki masa produksi telur yang panjang, biasanya dimulai sejak usia muda dan terus berlanjut hingga periode yang cukup lama. Bentuk tubuhnya ramping dan elegan, dengan bulu berwarna coklat kemerahan atau coklat tua yang menjadi ciri khasnya. Performa ISA Brown sangat stabil dan konsisten, menjadikannya pilihan yang dapat diandalkan untuk skala peternakan komersial.
Lohman, atau lebih tepatnya Lohmann LSL (Lohmann Selected Leghorn), adalah strain ayam petelur yang berasal dari Jerman. Lohman juga merupakan hasil dari penelitian genetik yang mendalam untuk menghasilkan ayam petelur dengan kualitas terbaik. Strain ini secara spesifik dikembangkan dari garis Leghorn murni, sehingga seringkali memiliki penampilan fisik yang lebih mendekati ayam Leghorn klasik, yaitu berukuran lebih kecil dan cenderung berwarna putih atau coklat muda.
Lohman LSL terkenal dengan efisiensi pakannya yang sangat baik. Artinya, ayam ini mampu mengkonversi pakan menjadi telur dengan rasio yang lebih tinggi dibandingkan beberapa strain lain. Hal ini tentu berdampak positif pada biaya operasional peternakan. Selain itu, Lohman juga dikenal memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit, serta temperamen yang relatif tenang, sehingga memudahkan proses pemeliharaan.
Meskipun keduanya adalah ayam petelur unggul, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang bisa menjadi pertimbangan:
| Aspek | ISA Brown | Lohman (LSL) |
|---|---|---|
| Asal | Prancis (dikembangkan oleh ISA) | Jerman (dikembangkan oleh Lohmann Tierzucht) |
| Tampilan Fisik | Cenderung berwarna coklat kemerahan/tua, ukuran sedang-ramping | Cenderung berwarna putih/coklat muda, ukuran lebih kecil, dominan Leghorn |
| Produktivitas Telur | Sangat tinggi, masa produksi panjang | Sangat tinggi, konsisten |
| Efisiensi Pakan | Baik, namun mungkin sedikit di bawah Lohman | Sangat baik, salah satu keunggulannya |
| Berat Badan | Sedikit lebih berat dari Lohman | Lebih ringan, membutuhkan pakan lebih sedikit |
| Daya Tahan Tubuh | Baik, adaptif | Sangat baik, cenderung lebih tahan penyakit |
| Temperamen | Umumnya tenang | Relatif tenang |
| Warna Kerabang Telur | Coklat | Putih (umumnya) |
Baik ISA Brown maupun Lohman adalah primadona dalam hal produksi telur. ISA Brown seringkali diunggulkan karena mampu bertelur dalam jumlah yang lebih banyak sepanjang siklus produksinya. Namun, Lohman tidak kalah saing dalam hal konsistensi dan kualitas. Lohman LSL seringkali menghasilkan telur dengan cangkang yang kuat dan warna putih yang menarik bagi pasar tertentu.
Salah satu keunggulan kompetitif Lohman LSL adalah efisiensi pakannya. Ayam ini dikenal mampu mengoptimalkan penggunaan pakan, yang berarti kebutuhan pakan per butir telur yang dihasilkan lebih sedikit. Bagi peternak, ini berarti potensi penghematan biaya pakan yang signifikan. ISA Brown juga memiliki efisiensi pakan yang baik, namun dalam beberapa perbandingan, Lohman seringkali sedikit lebih unggul dalam aspek ini.
Dalam hal daya tahan tubuh terhadap penyakit, kedua strain ini umumnya memiliki performa yang baik. Namun, Lohman LSL kerap dianggap memiliki ketahanan yang sedikit lebih superior, yang dapat mengurangi risiko kerugian akibat kematian atau penurunan produksi. Dari sisi manajemen, keduanya relatif mudah dipelihara. Perbedaan ukuran tubuh mungkin memengaruhi kepadatan kandang yang ideal, di mana Lohman yang lebih kecil bisa jadi memerlukan ruang yang sedikit berbeda.
Perbedaan yang paling jelas terlihat dari hasil telur adalah warna kerabangnya. ISA Brown secara konsisten menghasilkan telur berwarna coklat, yang sangat disukai di banyak pasar karena dianggap memiliki kualitas nutrisi lebih tinggi (meskipun secara ilmiah tidak selalu demikian). Sementara itu, Lohman LSL umumnya menghasilkan telur berwarna putih bersih, yang juga memiliki pasarnya sendiri, terutama di segmen pasar yang mengutamakan tampilan telur.
Memilih antara ISA Brown dan Lohman bergantung pada prioritas peternak. Jika tujuan utama Anda adalah memaksimalkan jumlah produksi telur dalam jangka waktu panjang dan Anda menyukai telur berwarna coklat, maka ISA Brown bisa menjadi pilihan yang sangat tepat. Namun, jika efisiensi pakan, biaya operasional yang lebih rendah, dan daya tahan tubuh yang prima menjadi pertimbangan utama, serta Anda tidak keberatan dengan telur berwarna putih, maka Lohman LSL menawarkan keunggulan yang signifikan.
Sangat disarankan untuk melakukan survei pasar lokal Anda untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap warna telur, serta berkonsultasi dengan penyedia bibit terpercaya untuk mendapatkan rekomendasi yang paling sesuai dengan kondisi geografis, iklim, dan infrastruktur peternakan Anda.