Keputusan untuk mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sering kali bergantung pada dua pilihan utama yang disediakan oleh PT Pertamina: Pertalite dan Pertamax. Walaupun keduanya adalah BBM jenis gasoline (bensin), terdapat perbedaan mendasar, terutama yang tercermin pada perbedaan harga Pertamax dan Pertalite. Perbedaan harga ini bukan tanpa alasan; ia mencerminkan spesifikasi kimia dan manfaat teknis yang ditawarkan masing-masing produk.
Secara umum, Pertamax memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan Pertalite. Selisih harga ini menjadi pertimbangan krusial bagi para pemilik kendaraan, mulai dari motor hingga mobil, dalam menentukan pilihan harian mereka. Memahami mengapa ada selisih harga ini sangat penting agar konsumen dapat membuat keputusan yang paling ekonomis namun tetap menjaga performa mesin kendaraan.
Apa yang Membuat Harga Pertamax Lebih Tinggi?
Perbedaan utama terletak pada nilai oktan (RON - Research Octane Number). RON adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk menahan detonasi atau knocking (pembakaran prematur) di dalam mesin. Semakin tinggi nilai oktan, semakin baik kemampuan bahan bakar tersebut menahan tekanan kompresi mesin.
Pertalite, yang merupakan BBM subsidi atau dengan harga yang diatur pemerintah (tergantung regulasi terbaru), umumnya memiliki RON 90. Sementara itu, Pertamax ditujukan untuk kelas mesin yang lebih modern dan memiliki kompresi lebih tinggi, dengan RON minimal 92. Beberapa varian Pertamax Plus bahkan menawarkan RON 95 atau lebih tinggi.
Secara historis, perbedaan harga Pertamax dan Pertalite mencerminkan perbedaan RON:
- Pertalite (RON 90): Lebih murah, cocok untuk mesin dengan kompresi standar.
- Pertamax (RON 92+): Lebih mahal, wajib atau sangat direkomendasikan untuk mesin berteknologi modern dengan rasio kompresi tinggi.
Mesin dengan rasio kompresi tinggi (biasanya di atas 1:10 atau 1:11) membutuhkan bahan bakar dengan RON tinggi agar pembakaran berjalan sempurna. Jika mesin berteknologi tinggi diisi dengan RON yang terlalu rendah seperti Pertalite, risiko 'ngelitik' (knocking) meningkat. Knocking dapat menyebabkan penurunan tenaga, peningkatan konsumsi BBM, dan dalam jangka panjang, kerusakan komponen mesin seperti piston dan katup.
Dampak Kualitas Bahan Bakar pada Performa dan Emisi
Selain RON, formula kimia Pertamax sering kali mengandung aditif pembersih (deterjen) yang lebih unggul dibandingkan Pertalite. Aditif ini berfungsi menjaga kebersihan ruang bakar, injektor, dan katup dari endapan karbon. Inilah salah satu faktor lain yang mendorong harga Pertamax lebih tinggi—investasi pada kebersihan dan perawatan mesin jangka panjang.
Ilustrasi Perbedaan Kualitas Bahan Bakar
Gambar ilustrasi perbedaan spesifikasi antara kedua jenis BBM.
Dari sisi lingkungan, bahan bakar dengan RON lebih tinggi umumnya menghasilkan pembakaran yang lebih bersih, yang berarti emisi gas buang menjadi sedikit lebih rendah dibandingkan bahan bakar beroktan rendah. Meskipun pada kendaraan modern perbedaannya mungkin tidak drastis terlihat dalam sehari-hari, ini tetap merupakan pertimbangan penting dalam konteks regulasi emisi yang semakin ketat.
Konteks Penghematan Versus Perawatan Mesin
Bagi pemilik mobil tua atau sepeda motor dengan kompresi rendah yang tidak memerlukan RON tinggi (misalnya, kendaraan yang direkomendasikan pabrikan menggunakan minimal RON 88 atau 90), memilih Pertalite jelas memberikan keuntungan signifikan dari sisi penghematan harian. Setiap rupiah yang dihemat per liter akan terakumulasi dalam jangka waktu panjang.
Namun, konsumen harus jujur mengevaluasi kebutuhan kendaraannya. Jika mobil Anda adalah keluaran terbaru dengan teknologi injeksi canggih dan rasio kompresi tinggi—yang secara eksplisit meminta Pertamax (RON 92) atau lebih tinggi—maka memilih Pertalite untuk menghemat uang bisa menjadi bumerang. Biaya perbaikan akibat kerusakan mesin karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi jauh lebih mahal daripada selisih harga Pertamax dan Pertalite dalam periode beberapa tahun.
Regulasi Harga dan Ketersediaan
Penting untuk dicatat bahwa meskipun kami membahas perbedaan harga Pertamax dan Pertalite, status harga kedua bahan bakar ini dapat berubah berdasarkan kebijakan pemerintah. Pertalite sering kali berada dalam kategori yang harganya diawasi ketat, sedangkan Pertamax berada dalam kategori BBM non-subsidi yang harganya lebih fleksibel mengikuti pasar global.
Sebagai kesimpulan, perbedaan harga yang signifikan antara Pertamax dan Pertalite sebanding dengan perbedaan kualitas oktan dan aditif. Pilihan terbaik adalah mengikuti rekomendasi pabrikan kendaraan Anda. Jika kendaraan Anda mampu menggunakan Pertalite tanpa masalah, itu adalah pilihan ekonomis. Namun, jika performa optimal dan perlindungan mesin jangka panjang menjadi prioritas, investasi pada Pertamax akan lebih bijaksana.