Membedah Perbedaan Vital: Folat vs Asam Folat

Folat (Alami) (B9 dari Makanan) Asam Folat (Sintetis) (Suplemen/Fortifikasi)

Ketika berbicara tentang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pembentukan sel darah merah dan pencegahan cacat lahir, nama "Folat" dan "Asam Folat" sering muncul secara bergantian. Meskipun keduanya merupakan bentuk dari Vitamin B9, penting untuk memahami bahwa keduanya memiliki perbedaan mendasar, terutama dalam hal sumber, penyerapan, dan bioketersediaan dalam tubuh manusia. Memahami perbedaan ini krusial untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal.

Apa Itu Folat?

Folat adalah nama generik untuk sekelompok vitamin B larut air yang secara alami ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Nama "Folat" berasal dari bahasa Latin, 'folium', yang berarti daun, merujuk pada sumber utamanya yaitu sayuran hijau. Secara biologis, folat aktif dalam tubuh sering disebut sebagai 5-MTHF (5-Methyltetrahydrofolate).

Ketika kita mengonsumsi makanan kaya folat—seperti bayam, brokoli, alpukat, kacang-kacangan, dan hati—tubuh kita harus melalui serangkaian proses metabolisme yang kompleks di usus dan hati untuk mengubah folat alami ini menjadi bentuk aktif yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

Apa Itu Asam Folat?

Asam folat, di sisi lain, adalah bentuk sintetis atau buatan dari Vitamin B9. Bentuk ini umum ditemukan dalam suplemen makanan, obat-obatan, dan makanan yang telah difortifikasi (diperkaya), seperti sereal sarapan, tepung terigu, dan roti di banyak negara. Asam folat tidak ada di alam dalam jumlah signifikan; ia diciptakan di laboratorium.

Perbedaan utama terletak pada bagaimana kedua senyawa ini diproses. Asam folat adalah bentuk yang tidak aktif. Setelah dikonsumsi, asam folat harus diubah (dimetabolisme) melalui serangkaian langkah enzimatis, terutama oleh enzim Dihydrofolate Reductase (DHFR), agar bisa menjadi bentuk aktif yang setara dengan folat alami, yaitu 5-MTHF.

Perbedaan Kunci dalam Metabolisme dan Penyerapan

Proses metabolisme inilah yang menjadi inti perbedaan antara folat dan asam folat. Tubuh manusia tidak dapat langsung menggunakan asam folat. Kecepatan dan efisiensi konversi ini sangat bervariasi antar individu, seringkali dipengaruhi oleh faktor genetik.

Sekitar 30% hingga 60% populasi memiliki variasi genetik (polimorfisme) pada gen MTHFR (Methylenetetrahydrofolate Reductase). Individu dengan variasi genetik ini memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk mengubah asam folat menjadi bentuk aktifnya secara efisien. Bagi mereka, mengonsumsi suplemen asam folat dosis tinggi mungkin kurang efektif dibandingkan dengan mengonsumsi bentuk folat yang sudah aktif.

Sebaliknya, folat yang ditemukan dalam makanan (atau suplemen yang mengandung 5-MTHF) dapat diserap dan digunakan oleh tubuh jauh lebih cepat karena mereka sudah melewati tahap konversi yang sulit tersebut. Jika penyerapan asam folat yang tidak dimetabolisme terjadi terlalu cepat, konsentrasi asam folat yang tidak dimetabolisme dapat menumpuk dalam darah, yang oleh beberapa penelitian dikaitkan dengan risiko kesehatan tertentu.

Tabel Komparasi Sederhana

Karakteristik Folat (Vitamin B9 Alami) Asam Folat (Vitamin B9 Sintetis)
Sumber Utama Sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, hati. Suplemen, makanan yang difortifikasi (roti, sereal).
Bentuk Kimia Termasuk 5-MTHF (bentuk aktif). Bentuk oksida yang tidak aktif.
Kebutuhan Metabolisme Memerlukan sedikit atau tanpa konversi lebih lanjut. Wajib diubah oleh enzim DHFR menjadi bentuk aktif.
Bioketersediaan Umumnya dianggap lebih baik bagi semua orang, terutama yang memiliki variasi MTHFR. Efisiensi penyerapan tergantung pada fungsi enzim DHFR individu.

Kapan Kita Membutuhkan Asam Folat?

Meskipun terdapat perbedaan dalam metabolisme, peran asam folat dalam fortifikasi pangan sangatlah signifikan. Program fortifikasi pangan telah terbukti berhasil mengurangi kejadian Neural Tube Defects (NTD) atau cacat tabung saraf pada bayi baru lahir secara drastis di seluruh dunia. Dalam konteks pencegahan massal dan populasi umum, asam folat terbukti efektif karena harganya murah dan mudah distabilkan dalam produk makanan.

Namun, bagi individu yang didiagnosis memiliki kesulitan memetabolisme folat (misalnya, karena mutasi gen MTHFR), atau bagi mereka yang mencari penyerapan yang lebih langsung, memilih suplemen yang mengandung bentuk aktif (seperti L-Methylfolate atau 5-MTHF) seringkali direkomendasikan oleh ahli gizi atau dokter.

Kesimpulan

Baik folat maupun asam folat adalah sumber Vitamin B9 yang penting bagi tubuh. Folat adalah bentuk alami yang sudah siap pakai atau mudah diproses, ditemukan dalam makanan utuh. Sementara itu, asam folat adalah bentuk sintetis yang harus melalui proses konversi yang mungkin tidak efisien pada sebagian orang. Keduanya memiliki peran vital: folat dalam pola makan seimbang, dan asam folat dalam upaya kesehatan masyarakat melalui fortifikasi. Yang terpenting adalah memastikan kebutuhan Vitamin B9 terpenuhi, baik melalui diet kaya sayuran atau melalui suplemen yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme pribadi Anda.