Panduan Lengkap Peraturan Perlombaan Lari Sambung

Lomba lari sambung, atau yang lebih dikenal sebagai estafet (relay race), adalah salah satu nomor atletik yang paling menarik karena menguji kecepatan individu sekaligus koordinasi tim. Keberhasilan dalam lari sambung tidak hanya bergantung pada pelari tercepat, tetapi juga pada kemampuan melakukan pergantian tongkat (baton) yang mulus. Memahami peraturan perlombaan lari sambung adalah kunci utama untuk memastikan kompetisi berjalan adil dan meminimalisir diskualifikasi.

Ilustrasi lari sambung dengan zona pergantian tongkat

Zona Pergantian Tongkat: Area Krusial

Aturan paling fundamental dalam lari sambung terkait dengan pergantian tongkat. Tongkat estafet harus berpindah tangan dalam zona yang telah ditentukan. Zona ini biasanya memiliki panjang 20 meter (Zona Pergantian Baku) dan dapat diperpanjang 10 meter sebelum dan sesudahnya, yang disebut zona akselerasi atau zona pendukung.

1. Zona Pergantian Baku (20 Meter)

Pergantian tongkat harus sepenuhnya terjadi di dalam zona 20 meter ini. Jika tongkat terjatuh atau diserahkan di luar batas zona ini, tim tersebut otomatis didiskualifikasi. Baik pelari yang menyerahkan (pengambil) maupun pelari yang menerima (penerima) harus berada dalam zona ini saat kontak tongkat terjadi.

2. Zona Akselerasi (10 Meter Pra-Zona)

Zona ini sangat penting bagi pelari penerima. Pelari penerima harus memulai start mereka di dalam zona akselerasi ini, yang memungkinkannya membangun kecepatan sebelum pelari yang membawa tongkat masuk ke zona pergantian baku. Namun, kontak fisik tongkat harus terjadi di dalam zona baku 20 meter.

3. Pergantian di Luar Zona

Jika tongkat keluar dari zona pergantian yang sah (baik zona baku atau zona akselerasi jika pelari penerima telah mengambilnya di luar), tim akan didiskualifikasi. Ini adalah pelanggaran teknis paling umum yang sering terjadi.

Prosedur Serah Terima Tongkat

Teknik pergantian sangat bervariasi, namun prinsipnya adalah efisiensi waktu. Peraturan umumnya membedakan antara dua gaya utama:

Setelah tongkat berhasil diserahkan, pelari yang menyerahkan tidak boleh mengganggu lintasan pelari lain. Kesalahan dalam hal ini dapat mengakibatkan peringatan atau diskualifikasi.

Aturan Mengenai Pelanggaran Lintasan dan Interferensi

Lari sambung dilakukan di lintasan berlari, dan setiap pelari wajib tetap berada di jalurnya masing-masing, terutama saat melakukan pergantian tongkat. Pelanggaran meliputi:

  1. Melompati atau memotong jalur pelari lain yang berada di lintasan yang berdekatan.
  2. Melakukan kontak fisik yang disengaja (mendorong atau menahan) pelari dari tim lain.
  3. Melakukan lari di lintasan yang salah setelah menerima tongkat.

Jika tongkat terjatuh, pelari yang menjatuhkannya (atau anggota tim lain yang berada di dekatnya) diizinkan untuk mengambilnya kembali, asalkan mereka tidak mengganggu pelari dari tim lain. Tongkat harus segera diambil dan pergantian harus diselesaikan di dalam zona yang sah.

Diskualifikasi dan Protest

Keputusan wasit mengenai diskualifikasi bersifat final, terutama terkait dengan kesalahan zona pergantian. Namun, setiap tim memiliki hak untuk mengajukan protes jika mereka merasa dirugikan oleh keputusan wasit atau tindakan tim lain. Prosedur dan batas waktu pengajuan protes biasanya diatur secara spesifik oleh panitia penyelenggara lomba dan harus diajukan segera setelah hasil resmi diumumkan, biasanya melalui kapten tim kepada ketua juri.

Secara ringkas, peraturan perlombaan lari sambung berpusat pada dua aspek utama: memastikan setiap anggota tim berlari sejauh jatahnya, dan yang paling krusial, memastikan transfer tongkat terjadi secara sah di dalam zona pergantian yang telah ditetapkan. Kehati-hatian, kecepatan, dan komunikasi tim adalah kunci keberhasilan.