Peraturan Permainan Bulu Tangkis Beserta Gambarnya
Pengantar Singkat Bulu Tangkis
Bulu tangkis (atau badminton) adalah olahraga raket yang dimainkan antara dua pemain (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang saling berhadapan melintasi jaring. Tujuan utama permainan ini adalah memukul kok (shuttlecock) agar melewati jaring dan jatuh di area lapangan lawan, serta mencegah kok jatuh di area lapangan sendiri.
Meskipun terlihat sederhana, peraturan bulu tangkis cukup terstruktur untuk memastikan sportivitas dan keadilan dalam kompetisi. Pemahaman mendalam mengenai peraturan ini sangat penting bagi setiap pemain, wasit, maupun penonton.
Gambar 1: Skema Dasar Lapangan Bulu Tangkis
Ukuran Lapangan dan Peralatan
Peraturan resmi yang ditetapkan oleh BWF (Badminton World Federation) menetapkan standar lapangan sebagai berikut:
Panjang Lapangan: 13.40 meter (untuk tunggal dan ganda).
Lebar Lapangan Ganda: 6.10 meter.
Lebar Lapangan Tunggal: 5.18 meter.
Tinggi Jaring: 1.55 meter di sisi luar, dan 1.524 meter di tengah (di atas garis tengah).
Kok yang digunakan harus terbuat dari kombinasi gabus (ujung) dan 16 helai bulu angsa yang dipasang melingkar. Berat kok harus berkisar antara 4.74 hingga 5.50 gram.
Sistem Penilaian (Skoring)
Sistem penilaian modern menggunakan sistem reli poin, di mana poin didapatkan pada setiap reli yang dimenangkan, terlepas dari siapa yang melakukan servis.
Poin Kemenangan: Sebuah pertandingan dimainkan dalam format best of three games (dua kemenangan dari tiga game).
Skor Game: Pemenang game adalah pemain yang mencapai skor 21 poin terlebih dahulu.
Deuce (20-20): Jika skor mencapai 20-20, permainan berlanjut hingga salah satu pihak unggul dua poin (misalnya 22-20, 25-23, dst.).
Batas Skor Maksimal: Jika skor mencapai 29-29, pemain yang memenangkan reli berikutnya (poin ke-30) dinyatakan sebagai pemenang game tersebut.
Peraturan Servis (Service Rules)
Aturan servis adalah salah satu aspek yang paling sering menyebabkan pelanggaran (fault).
Gambar 2: Penentuan Area Servis Berdasarkan Skor
Pelanggaran servis yang paling umum terjadi (disebut juga fault servis) meliputi:
Tinggi Kok Saat Dipukul: Batang kok (bagian bawah bulu) harus dipukul di bawah ketinggian 1.15 meter dari permukaan lantai.
Kaki Mengangkat: Kedua kaki server harus tetap menyentuh lantai (feet up) dari awal hingga akhir servis.
Area Servis: Server harus melakukan servis secara diagonal ke area servis lawan.
Jika skor genap (0, 2, 4...), servis dilakukan dari kanan ke area kanan lawan.
Jika skor ganjil (1, 3, 5...), servis dilakukan dari kiri ke area kiri lawan.
Posisi Racket: Raket harus mengenai kepala kok saat melakukan kontak pertama.
Kesalahan Umum (Faults) dalam Permainan
Selain kesalahan saat servis, beberapa tindakan berikut dianggap fault selama reli berlangsung, yang mengakibatkan poin lawan:
Menyentuh Jaring: Pemain atau raket menyentuh jaring atau tiang jaring saat bola masih dalam permainan.
Kok Keluar: Kok mendarat di luar batas garis lapangan. Jika menyentuh garis, dianggap masuk.
Pukulan Ganda (Double Hit): Pemain memukul kok dua kali berturut-turut (meskipun hanya dengan satu raket).
Menahan Kok (Carry/Sling): Kok ditahan atau dilempar oleh raket, bukan dipukul bersih.
Gangguan Visual: Melakukan gerakan yang secara sengaja mengalihkan konsentrasi lawan (seperti menghalangi pandangan).
Servis Kedua: Melakukan servis kedua tanpa ada reli yang terjadi di antara keduanya.
Perbedaan Tunggal dan Ganda
Meskipun inti permainannya sama, terdapat perbedaan krusial dalam ukuran lapangan yang digunakan:
Lebar Lapangan: Dalam permainan ganda, garis samping luar (lebar 6.10m) digunakan. Dalam tunggal, garis samping dalam (lebar 5.18m) yang berlaku.
Area Servis Belakang: Dalam ganda, area servis belakang dibatasi oleh garis servis belakang (1.98 meter dari garis belakang lapangan). Dalam tunggal, servis dapat mencapai garis belakang lapangan.
Kepemilikan Servis: Dalam ganda, hanya pemain yang menerima servis yang berhak mengembalikannya.
Menguasai peraturan ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas permainan dan mengurangi perselisihan di lapangan.