Mobile Legends Professional League (MPL) adalah liga resmi Mobile Legends: Bang Bang tertinggi di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Sebagai kompetisi puncak, MPL diawasi oleh serangkaian peraturan ketat yang dirancang untuk menjamin integritas kompetisi, keadilan bagi semua tim, dan pengalaman menonton terbaik bagi para penggemar. Memahami peraturan MPL bukan hanya penting bagi pemain profesional, tetapi juga bagi analis, penonton, dan siapa pun yang tertarik pada ekosistem esports MLBB.
Regulasi utama dalam MPL mencakup struktur liga itu sendiri. Umumnya, MPL dibagi menjadi dua fase utama: Regular Season dan Playoffs. Selama Regular Season, setiap tim akan bertemu satu sama lain, sering kali menggunakan format Home and Away atau format Bubble (tergantung pada kebijakan penyelenggara musim tersebut). Format pertandingan yang paling sering digunakan adalah Best of Three (Bo3) untuk pertandingan reguler.
Peralihan ke babak Playoffs menuntut standar yang lebih tinggi. Di babak penentuan juara ini, format pertandingan biasanya ditingkatkan menjadi Best of Five (Bo5), dan bahkan bisa mencapai Best of Seven (Bo7) pada babak Grand Final. Peningkatan format ini memastikan bahwa tim yang lolos adalah yang paling konsisten dan mampu beradaptasi di bawah tekanan tinggi. Perubahan meta dan strategi draft pick menjadi krusial dalam format panjang ini.
Aspek sumber daya manusia dalam tim profesional sangat diatur dalam peraturan MPL. Setiap tim wajib mendaftarkan susunan pemain inti dan pemain cadangan sesuai kuota yang ditentukan. Pemain yang terdaftar harus memenuhi kriteria usia minimum yang telah ditetapkan dan terikat kontrak resmi dengan tim yang bersangkutan.
Transisi pemain antar tim (transfer) tunduk pada jendela transfer yang spesifik. Pelanggaran terhadap jendela transfer atau upaya perekrutan pemain yang masih terikat kontrak dengan tim lain tanpa izin resmi akan dikenakan sanksi berat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas dalam roster tim sepanjang musim kompetisi berjalan. Selain itu, terdapat batasan mengenai kepemilikan saham atau afiliasi pemain dengan tim lain untuk menghindari konflik kepentingan.
Integritas esports sangat bergantung pada perilaku profesional para partisipan. Peraturan mengenai etika sangat ditekankan. Ini mencakup larangan keras terhadap segala bentuk kecurangan (cheating), termasuk penggunaan perangkat lunak pihak ketiga yang tidak diizinkan, manipulasi pertandingan (match fixing), dan perjudian terkait hasil pertandingan.
Disiplin di luar pertandingan juga diawasi. Pemain dan staf pelatih diharapkan menjaga citra profesional MPL. Komentar negatif yang merendahkan tim lawan, penyelenggara, atau komunitas melalui media sosial dapat memicu pemeriksaan disipliner. Sanksi bisa berkisar dari denda finansial hingga skorsing bermain, tergantung tingkat keparahannya.
Untuk menegakkan kepatuhan terhadap semua regulasi, MPL memiliki struktur denda dan sanksi yang jelas. Denda finansial biasanya diterapkan untuk pelanggaran administratif ringan, seperti keterlambatan pelaporan susunan pemain atau pelanggaran kecil dalam branding seragam.
Namun, untuk pelanggaran serius yang merusak sportivitas atau integritas liga, seperti terbukti terlibat dalam smurfing (menggunakan akun level rendah untuk bermain di kompetisi yang seharusnya untuk level profesional) atau menyebarkan informasi palsu, sanksi yang diterapkan jauh lebih keras. Sanksi tertinggi dapat berupa pengurangan poin liga, diskualifikasi dari turnamen, hingga pencabutan lisensi tim untuk berpartisipasi di musim MPL berikutnya. Memahami seluruh lini peraturan MPL adalah fondasi utama bagi tim yang bercita-cita untuk meraih supremasi di kancah Mobile Legends Indonesia. Kepatuhan adalah kunci untuk menjaga ekosistem esports tetap sehat dan kompetitif.