Penyebab Ayam DOC Mati: Panduan Lengkap untuk Peternak
Kematian anak ayam (DOC) pada fase awal pemeliharaan merupakan salah satu tantangan terbesar bagi para peternak unggas. Tingkat kematian yang tinggi dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan menghambat keberhasilan usaha peternakan. Memahami berbagai penyebab ayam DOC mati adalah langkah krusial untuk mencegahnya dan memastikan kelangsungan hidup DOC.
Faktor Lingkungan yang Kritis
Kondisi lingkungan di kandang memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup DOC. Beberapa faktor lingkungan yang perlu diperhatikan secara mendalam meliputi:
- Suhu Kandang yang Tidak Tepat: DOC sangat rentan terhadap perubahan suhu. Kedinginan (hipotermia) adalah penyebab kematian yang paling umum. Anak ayam yang baru menetas belum memiliki kemampuan mengatur suhu tubuh yang sempurna. Suhu ideal pada minggu pertama adalah sekitar 32-35 derajat Celsius, yang kemudian diturunkan secara bertahap setiap minggunya. Termometer sangat penting untuk memantau suhu secara akurat, bukan hanya perkiraan.
- Kelembaban Berlebih atau Kurang: Tingkat kelembaban yang ideal berkisar antara 50-70%. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur, menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu rendah dapat menyebabkan dehidrasi dan iritasi saluran pernapasan.
- Sirkulasi Udara yang Buruk: Kualitas udara di dalam kandang sangat penting. Kandang yang pengap dengan sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan penumpukan gas amonia yang berbahaya dan kekurangan oksigen. Pastikan ventilasi yang memadai, namun hindari hembusan angin langsung yang dapat membuat DOC kedinginan.
- Pencahayaan yang Tidak Memadai atau Berlebihan: Cahaya yang cukup diperlukan agar DOC dapat menemukan pakan dan air. Namun, cahaya yang terlalu terang dan terus-menerus dapat membuat DOC stres. Penggunaan lampu yang tepat dan penjadwalan pencahayaan yang sesuai sangat dianjurkan.
Manajemen Pakan dan Air Minum
Pakan dan air minum adalah sumber nutrisi dan hidrasi utama bagi DOC. Kesalahan dalam manajemen keduanya dapat berakibat fatal:
- Kualitas Pakan yang Buruk: Pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi DOC, mengandung protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Pakan yang kedaluwarsa, terkontaminasi, atau tidak higienis dapat menyebabkan keracunan atau gangguan pencernaan.
- Akses Terbatas ke Pakan dan Air: DOC harus selalu memiliki akses mudah ke tempat pakan dan air minum. Tempat pakan dan minum harus ditempatkan secara merata di seluruh area kandang agar semua DOC dapat menjangkaunya tanpa harus bersaing terlalu keras.
- Tempat Pakan dan Minum yang Kotor: Kebersihan tempat pakan dan minum sangat krusial. Wadah yang kotor dapat menjadi sarang bakteri dan penyakit. Lakukan pembersihan secara rutin.
- Air Minum Tidak Segar dan Bersih: Ketersediaan air minum bersih dan segar sepanjang waktu adalah mutlak. Air yang kotor atau tercemar dapat menjadi media penyebaran penyakit.
Penyakit Infeksius dan Parasit
Anak ayam yang masih muda memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga sangat rentan terhadap berbagai penyakit:
- Infeksi Bakterial: Penyakit seperti kolibasilosis (infeksi E. coli), salmonellosis, dan infeksi saluran pernapasan akibat bakteri dapat menyerang DOC. Gejala umumnya meliputi lesu, kelesuan, diare, dan gangguan pernapasan.
- Infeksi Virus: Berbagai virus dapat menyebabkan kematian pada DOC, misalnya Infectious Bronchitis (IB), Newcastle Disease (ND) pada usia muda, atau Gumboro. Pencegahan melalui vaksinasi yang tepat waktu sangatlah penting.
- Jamur: Infeksi jamur seperti aspergillosis (brooder pneumonia) dapat menyerang saluran pernapasan DOC, terutama jika lingkungan kandang lembab dan banyak debu.
- Parasit Internal: Cacingan atau infestasi parasit lainnya dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan melemahkan DOC, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit lain.
Faktor Genetik dan Kualitas DOC
Tidak semua DOC memiliki kualitas yang sama. Kualitas DOC itu sendiri merupakan faktor penentu keberhasilan:
- Kualitas Indukan: DOC yang berasal dari indukan yang sehat, bebas penyakit, dan memiliki performa genetik yang baik cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
- Proses Penetasan yang Buruk: Kualitas penetasan yang tidak optimal, seperti suhu dan kelembaban inkubator yang tidak stabil, dapat menghasilkan DOC yang lemah dan cacat.
- Penanganan Saat Sortir dan Pengiriman: Stres yang dialami DOC selama proses sortir, penanganan, dan pengiriman ke peternak dapat menurunkan daya tahan tubuh mereka.
- Kualitas Penanganan di Hatchery: Kualitas sanitasi dan manajemen di hatchery sangat memengaruhi kesehatan DOC sebelum tiba di kandang peternak.
Stres dan Penanganan yang Salah
Hewan muda sangat sensitif terhadap stres. Berbagai hal yang menyebabkan stres pada DOC dapat berujung pada kematian:
- Perubahan Lingkungan yang Mendadak: Pindah kandang, perubahan suhu ekstrem, atau kebisingan yang berlebihan dapat memicu stres.
- Perubahan Pakan atau Minuman: Pergantian jenis pakan secara tiba-tiba tanpa penyesuaian dapat mengganggu sistem pencernaan DOC.
- Gangguan dari Hewan Lain atau Predator: Keberadaan tikus, kucing, atau hewan lain yang mengganggu dapat membuat DOC ketakutan dan stres.
- Penanganan Kasar: DOC yang ditangani secara kasar saat pemindahan atau perawatan dapat mengalami cedera fisik atau psikologis.
Mengurangi penyebab ayam DOC mati memerlukan perhatian yang cermat terhadap berbagai aspek pemeliharaan. Dengan manajemen yang baik, pengamatan yang teliti, dan penanganan yang tepat, angka kematian DOC dapat diminimalkan, sehingga usaha peternakan dapat berjalan lebih optimal dan menguntungkan.