Visualisasi sederhana struktur dokumen HTML.
Pemrograman web modern dibangun di atas tiga pilar utama: HTML (HyperText Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets), dan JavaScript. Di antara ketiganya, Pemrograman Web HTML memegang peran fundamental sebagai tulang punggung dari setiap halaman web yang Anda kunjungi. HTML bertanggung jawab untuk mendefinisikan struktur, konten, dan makna semantik dari informasi yang disajikan di peramban (browser).
HTML bukanlah bahasa pemrograman dalam artian bahwa ia tidak memiliki logika seperti variabel atau perulangan. Sebaliknya, ia adalah bahasa markah (markup language) yang menggunakan serangkaian "tag" untuk membungkus dan mengkategorikan berbagai jenis konten, mulai dari teks biasa, gambar, tautan (link), hingga tabel yang kompleks. Kemampuan untuk menyusun konten secara terstruktur inilah yang memungkinkan mesin pencari dan teknologi bantu lainnya memahami informasi di situs Anda.
Meskipun teknologi terus berkembang pesat, baik itu kerangka kerja (framework) berbasis JavaScript yang canggih maupun desain yang responsif, fondasi tetaplah HTML. Setiap elemen yang ditampilkan—sebuah tombol, paragraf, atau bahkan video—pada akhirnya harus direpresentasikan oleh tag HTML yang sesuai. Pengembang modern perlu menguasai HTML bukan hanya untuk membuat situs statis, tetapi juga untuk memahami bagaimana elemen-elemen yang dihasilkan oleh kerangka kerja seperti React atau Angular akan dimuat dan diinterpretasikan oleh browser.
Setiap dokumen HTML dimulai dengan deklarasi <!DOCTYPE html> yang menginformasikan browser tentang versi HTML yang digunakan (saat ini HTML5). Diikuti oleh elemen akar <html>. Di dalamnya terdapat dua bagian utama:
<title>), tautan ke file CSS eksternal, dan pengaturan karakter. Informasi di sini tidak terlihat langsung di area konten utama halaman.
Evolusi HTML5 membawa fokus besar pada semantik. Sebelumnya, pengembang sering menggunakan tag generik seperti <div> untuk segala hal. HTML5 memperkenalkan tag semantik baru yang memberikan makna jelas pada bagian-bagian konten. Misalnya, alih-alih hanya <div class="header">, kini kita menggunakan tag <header>. Terdapat juga tag seperti <nav> untuk navigasi, <article> untuk konten independen, <section> untuk mengelompokkan konten terkait, dan <footer>.
Penggunaan tag semantik ini sangat krusial untuk Aksesibilitas (Accessibility). Pembaca layar yang digunakan oleh penyandang disabilitas mengandalkan struktur semantik ini untuk menavigasi halaman secara efisien. Tanpa struktur yang benar, halaman yang terlihat baik secara visual mungkin sama sekali tidak dapat digunakan oleh sebagian pengguna internet.
Di era perangkat seluler, pemrograman web modern menuntut desain yang responsif—tampilan harus menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar, dari ponsel kecil hingga monitor desktop besar. HTML menyediakan fondasi untuk responsivitas ini. Meskipun CSS (melalui Media Queries) yang menangani penataan visual, HTML yang menentukan bagaimana konten diorganisir. Tag seperti gambar responsif (menggunakan atribut srcset atau elemen <picture>) adalah fitur HTML5 yang memungkinkan browser memilih sumber gambar terbaik berdasarkan perangkat pengguna, menghemat lebar pita (bandwidth) dan meningkatkan kecepatan muat halaman.
Menguasai HTML adalah langkah pertama dan paling penting dalam perjalanan menjadi pengembang web. Ini adalah bahasa universal yang menjembatani ide kreatif Anda dengan realitas tampilan di dunia maya. Memahami bagaimana menyusun struktur yang bersih, logis, dan semantik akan memastikan aplikasi web Anda cepat, mudah dipelihara, dan dapat diakses oleh semua orang. Teruslah bereksperimen dengan tag baru dan praktik terbaik untuk membangun fondasi digital yang kokoh.