Pembesaran ayam kampung merupakan salah satu peluang usaha peternakan yang menjanjikan di Indonesia. Dikenal dengan dagingnya yang gurih dan permintaan pasar yang stabil, ayam kampung selalu memiliki tempat tersendiri. Namun, untuk mencapai keberhasilan dalam usaha ini, dibutuhkan pemahaman mendalam mengenai teknik dan strategi yang tepat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif berbagai aspek penting dalam pembesaran ayam kampung agar Anda dapat meraih hasil maksimal.
Pemilihan Bibit Unggul
Langkah awal yang krusial adalah memilih bibit ayam kampung yang berkualitas. Bibit yang sehat dan unggul akan memengaruhi pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, serta produktivitas ayam di masa depan. Perhatikan beberapa kriteria berikut saat memilih bibit (DOC - Day Old Chick):
Usia: Pilih DOC yang berusia sekitar 1-2 hari.
Kondisi Fisik: DOC harus lincah, bulu kering dan bersih, mata cerah, pusar kering, serta tidak ada cacat fisik seperti kaki bengkok atau sayap menggantung.
Ukuran: DOC memiliki ukuran seragam dan proporsional.
Sumber: Beli dari penetasan atau pembibit yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Memilih bibit dari indukan yang sehat dan telah diseleksi genetiknya akan memberikan keunggulan tersendiri.
Manajemen Kandang yang Tepat
Kandang yang nyaman dan sesuai standar adalah kunci utama untuk pertumbuhan ayam yang optimal. Kandang harus memenuhi beberapa syarat penting:
Ventilasi: Pastikan sirkulasi udara lancar untuk mencegah penumpukan amonia dan menjaga suhu kandang tetap stabil. Hindari kandang yang lembab atau terlalu panas.
Pencahayaan: Cahaya yang cukup penting untuk aktivitas ayam, namun hindari paparan sinar matahari langsung yang berlebihan.
Kebersihan: Jaga kebersihan kandang secara rutin. Bersihkan alas kandang (sekam, serutan kayu) secara berkala untuk mencegah perkembangan penyakit.
Ukuran Kandang: Sesuaikan luas kandang dengan jumlah ayam agar tidak terlalu padat. Kepadatan yang berlebihan dapat menyebabkan stres, penyebaran penyakit, dan kanibalisme.
Pemanas (Brooder): Untuk anak ayam (DOC) hingga usia sekitar 2-3 minggu, diperlukan pemanas untuk menjaga suhu tubuh mereka tetap hangat. Suhu yang ideal untuk DOC adalah sekitar 32-35°C dan diturunkan secara bertahap.
Pemberian Pakan Berkualitas
Pakan adalah faktor penentu utama keberhasilan pembesaran ayam kampung. Kebutuhan nutrisi ayam berubah seiring dengan usianya. Pemberian pakan harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan tahapan pertumbuhan:
Starter (0-4 minggu): Pakan starter harus memiliki kandungan protein tinggi (sekitar 20-22%) dan mudah dicerna.
Grower (4-8 minggu): Protein dapat sedikit diturunkan (sekitar 18-20%).
Finisher (8 minggu ke atas): Kandungan protein sekitar 16-18%.
Selain pakan komersial, Anda juga bisa mengombinasikannya dengan pakan alternatif seperti biji-bijian, dedaunan hijau, atau sisa dapur yang sehat untuk menekan biaya produksi. Pastikan ketersediaan air minum bersih selalu ada setiap saat.
Penanganan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Ayam kampung cenderung lebih tahan banting terhadap penyakit dibandingkan ayam broiler, namun pencegahan tetaplah yang utama.
Vaksinasi: Lakukan program vaksinasi sesuai rekomendasi untuk melindungi ayam dari penyakit berbahaya seperti ND (Newcastle Disease) atau Gumboro.
Biosekuriti: Terapkan langkah-langkah biosekuriti yang ketat, seperti membatasi akses orang luar ke area kandang, menjaga kebersihan diri, dan melakukan desinfeksi secara berkala.
Observasi Harian: Amati perilaku ayam setiap hari. Pisahkan ayam yang terlihat lesu, tidak nafsu makan, atau menunjukkan gejala sakit lainnya untuk mencegah penularan.
Obat-obatan: Siapkan obat-obatan dasar seperti antibiotik, vitamin, dan mineral untuk penanganan awal jika terjadi gangguan kesehatan.
Manajemen Pertumbuhan dan Panen
Ayam kampung umumnya membutuhkan waktu pembesaran yang lebih lama dibandingkan ayam broiler, biasanya antara 8 hingga 12 minggu atau bahkan lebih, tergantung pada target pasar dan jenis ayam kampung yang dibesarkan.
Periode Pembesaran: Pantaulah berat badan ayam secara berkala untuk memastikan pertumbuhan berjalan sesuai harapan.
Panen: Lakukan panen saat ayam mencapai bobot ideal yang diinginkan pasar. Penjualan dapat dilakukan dalam bentuk hidup atau dipotong sesuai permintaan konsumen.
Dengan perencanaan yang matang, manajemen yang baik, serta ketekunan, usaha pembesaran ayam kampung dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Jangan ragu untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi peternakan.