Mengatasi Maag Saat Hamil: Panduan Aman dan Nyaman

Perubahan hormonal dan tekanan rahim sering memicu asam lambung naik pada ibu hamil.

Ilustrasi Perut Hamil yang Tenang

Maag atau penyakit asam lambung (GERD) adalah keluhan yang sangat umum dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor, terutama peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot katup antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus bawah). Selain itu, saat janin membesar, rahim menekan lambung, memaksa asam lambung naik ke atas.

Meskipun sering terjadi, rasa tidak nyaman akibat maag harus dikelola dengan hati-hati, mengingat banyak obat bebas yang mungkin tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Berikut adalah panduan komprehensif untuk mengatasi maag saat hamil secara aman.

1. Perubahan Pola Makan dan Kebiasaan Makan

Pengelolaan diet adalah garis pertahanan pertama yang paling efektif dan aman.

2. Penyesuaian Gaya Hidup dan Posisi

Cara Anda bergerak dan beristirahat memiliki dampak besar pada tekanan di perut.

Tips Cepat Meredakan Sensasi Panas

Saat serangan maag datang, mengunyah permen karet bebas gula (yang meningkatkan produksi air liur) atau minum air putih hangat perlahan dapat membantu menetralkan atau mencuci asam yang naik.

3. Pilihan Bantuan Aman (Konsultasi Dokter Wajib)

Jika perubahan gaya hidup belum cukup, Anda mungkin memerlukan bantuan antasida. Namun, sangat penting untuk tidak mengonsumsi obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan Anda terlebih dahulu.

Secara umum, dokter mungkin merekomendasikan antasida yang mengandung kalsium karbonat (seperti Tums atau sejenisnya) karena dianggap relatif aman untuk meredakan gejala sesekali pada trimester kedua dan ketiga. Hindari antasida yang mengandung aluminium atau magnesium dosis tinggi kecuali diresepkan secara spesifik oleh dokter, karena berpotensi memengaruhi penyerapan nutrisi atau menyebabkan efek samping pada ibu hamil.

Mengelola maag saat hamil memang menantang, tetapi dengan strategi diet yang tepat dan penyesuaian kebiasaan sederhana, rasa tidak nyaman tersebut bisa diminimalkan. Prioritaskan selalu keamanan Anda dan janin dengan berkonsultasi medis sebelum mengonsumsi obat apapun.