Ilustrasi kebutuhan nutrisi penting untuk energi dan pembentukan sel.
Zat besi dan asam folat (Vitamin B9) adalah dua mikronutrien yang memainkan peran krusial dalam menjaga fungsi tubuh yang sehat. Kekurangan salah satunya dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama anemia.
Zat besi sangat vital karena merupakan komponen utama hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan kelelahan kronis dan kelemahan.
Asam folat diperlukan untuk sintesis dan perbaikan DNA, serta sangat penting dalam pembelahan sel yang cepat. Bagi wanita hamil, asam folat sangat esensial untuk mencegah cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang janin (neural tube defects).
Terdapat dua jenis zat besi yang bisa kita konsumsi: zat besi heme (mudah diserap) dan zat besi non-heme (penyerapan lebih rendah).
Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi non-heme, kombinasikan dengan makanan tinggi Vitamin C.
Asam folat secara alami banyak ditemukan pada sayuran berwarna hijau, namun juga ada pada sumber lain yang mudah diintegrasikan ke dalam diet harian.
Tidak cukup hanya mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat; cara mengonsumsinya juga penting.
Hindari mengonsumsi minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi segera setelah makan berat, seperti teh, kopi, dan produk susu berlebihan. Sebaiknya beri jeda sekitar satu jam.
Wanita usia subur, ibu hamil, dan anak-anak dalam masa pertumbuhan memiliki kebutuhan zat besi dan asam folat yang lebih tinggi. Jika Anda merasa mengalami gejala kekurangan, konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan saran suplementasi yang tepat, karena diet saja mungkin tidak cukup dalam kasus defisiensi parah.
Memastikan keseimbangan antara sumber zat besi heme dan non-heme, sambil selalu didukung oleh asupan Vitamin C yang memadai, adalah strategi terbaik untuk mempertahankan kadar energi dan kesehatan darah yang prima.