Ayam Pelung, dengan posturnya yang gagah dan suaranya yang merdu, telah menjadi primadona di kalangan penghobi unggas. Keberhasilan dalam memelihara ayam jenis ini tidak hanya bergantung pada genetiknya yang unggul, tetapi juga pada perawatan yang tepat, salah satunya adalah pemberian makanan ayam pelung yang bernutrisi. Memberikan pakan yang sesuai adalah kunci utama untuk memastikan pertumbuhan optimal, kesehatan prima, dan performa suara yang maksimal.
Banyak peternak pemula yang seringkali bingung dalam menentukan jenis dan takaran pakan untuk ayam Pelung. Padahal, dengan sedikit pemahaman mengenai kebutuhan nutrisi ayam Pelung pada setiap tahap perkembangannya, Anda bisa meracik sendiri pakan berkualitas atau memilih produk pakan yang tepat di pasaran. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai makanan ayam Pelung, mulai dari usia dini hingga dewasa, serta tips penting yang perlu Anda perhatikan.
Seperti unggas pada umumnya, ayam Pelung membutuhkan keseimbangan nutrisi yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Perbedaan mendasar dari ayam pelung dengan jenis ayam pedaging atau petelur adalah fokus pada pertumbuhan tubuh yang proporsional, bulu yang indah, dan kekuatan organ suara. Protein menjadi komponen krusial dalam pembentukan otot dan jaringan tubuh, sementara karbohidrat memberikan energi untuk aktivitas harian.
Memenuhi kebutuhan ini secara seimbang akan meminimalisir risiko penyakit dan memaksimalkan potensi ayam Pelung Anda.
Pada fase awal kehidupan, anak ayam Pelung sangat rentan dan membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi untuk pertumbuhan cepat. Pakan yang diberikan sebaiknya mudah dicerna dan memiliki kandungan protein tinggi (sekitar 20-22%). Anda bisa menggunakan pakan komersial jenis starter yang memang diformulasikan untuk anak ayam. Pakan ini biasanya berbentuk butiran kecil atau tepung yang mudah dikonsumsi.
Selain pakan komersial, Anda juga bisa memberikan tambahan seperti jagung giling halus, bekatul halus, dan sedikit tepung ikan. Pastikan pakan selalu tersedia dalam wadah yang bersih dan kering. Pemberian air bersih juga harus dipastikan ketersediaannya setiap saat.
Memasuki usia ini, kebutuhan protein mulai sedikit menurun namun tetap penting. Pakan komersial jenis grower dengan kandungan protein sekitar 18-20% bisa menjadi pilihan. Anda juga bisa mulai memperkenalkan variasi pakan secara bertahap. Campuran jagung giling kasar, bekatul, dedak, serta sedikit konsentrat dapat diberikan.
Penting untuk tidak memberikan pakan dalam jumlah berlebihan agar ayam tidak menjadi gemuk sebelum waktunya, yang bisa mengganggu pertumbuhan tulang dan fisiknya.
Ayam Pelung dewasa membutuhkan pakan yang menjaga stamina, kesehatan, dan mempersiapkan performa suara. Kandungan protein yang dibutuhkan berkisar antara 14-16%. Pakan komersial jenis layer atau finisher bisa digunakan. Namun, meracik sendiri pakan akan memberikan kontrol lebih baik terhadap kualitas bahan.
Campuran jagung, gabah, bekatul, dedak, tepung ikan, dan sayuran hijau seperti daun pepaya atau kangkung (direbus atau dipotong kecil) dapat menjadi menu harian. Berikan sayuran secukupnya agar tidak mengganggu pencernaan. Untuk menjaga kualitas suara, tambahkan bahan alami seperti temulawak atau jahe parut ke dalam pakan.
Selain pakan utama, beberapa bahan alami bisa menjadi tambahan bernutrisi:
Dengan perhatian penuh pada makanan ayam pelung, Anda tidak hanya merawat hewan peliharaan, tetapi juga menginvestasikan waktu dan tenaga untuk menghasilkan ayam Pelung yang sehat, indah, dan bersuara merdu.