Ilustrasi ketidaknyamanan perut.
Gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa sakit pada area lambung dan diikuti sensasi ingin muntah (mual) adalah keluhan yang sangat umum dialami banyak orang. Kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas harian, mulai dari pekerjaan ringan hingga tidur malam. Penting untuk mengenali berbagai penyebab potensial agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.
Rasa sakit di ulu hati atau perut bagian atas seringkali merupakan indikasi adanya iritasi atau peradangan pada lapisan lambung. Sementara mual adalah respons protektif tubuh terhadap ketidakseimbangan dalam sistem pencernaan. Ketika kedua gejala ini muncul bersamaan, kemungkinan besar ada masalah yang lebih spesifik yang sedang terjadi.
Ada beragam faktor yang bisa memicu kombinasi gejala ini. Mengenali pemicunya adalah langkah awal menuju kesembuhan.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan rasa panas (heartburn) yang sering disertai nyeri lambung dan mual, terutama setelah makan besar atau saat berbaring. Sementara Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori, penggunaan obat-obatan tertentu (seperti NSAID), atau stres kronis.
Tukak lambung adalah luka terbuka pada lapisan lambung atau duodenum. Rasa sakitnya sering digambarkan sebagai sensasi terbakar yang bisa mereda sementara setelah makan, namun kembali muncul beberapa jam kemudian, seringkali disertai mual yang signifikan.
Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri atau virus dapat menyebabkan gastroenteritis. Gejala khasnya meliputi kram perut hebat, diare, muntah, dan rasa mual yang intens sebagai upaya tubuh membersihkan racun.
Hubungan antara otak dan usus sangat erat. Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan tinggi, tubuh melepaskan hormon yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat proses pengosongan lambung, yang pada akhirnya memicu rasa sakit dan mual.
Beberapa jenis obat, terutama obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen atau aspirin, dikenal dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan nyeri serta mual jika dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa perlindungan.
Jika gejala yang dialami ringan dan tidak disertai demam tinggi atau darah dalam muntahan/feses, beberapa langkah penanganan sederhana dapat dilakukan untuk meredakan rasa tidak nyaman:
Meskipun banyak kasus sakit lambung dan mual bisa diatasi di rumah, ada tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera. Segera cari pertolongan profesional jika Anda mengalami:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan tes lanjutan seperti tes darah, tes H. pylori, atau endoskopi untuk menentukan diagnosis pasti dan memberikan terapi yang sesuai, seperti antibiotik (jika ada infeksi) atau obat penghambat pompa proton (PPI) untuk menekan produksi asam. Mengatasi masalah lambung bukan hanya tentang meredakan gejala, tetapi juga mengatasi akar penyebabnya.