Perairan Bali, selain dikenal dengan keindahan pantainya dan budaya yang kaya, menyimpan misteri kelautan yang seringkali luput dari perhatian umum. Salah satu narasi yang menarik perhatian penyelam dan sejarawan maritim adalah kisah tentang Kapal Mengwi. Nama ini, yang merujuk pada wilayah kerajaan bersejarah di Bali, sering dikaitkan dengan bangkai kapal kuno atau peninggalan kapal dagang yang tenggelam di lepas pantai Bali.
Meskipun referensi pasti mengenai "Kapal Mengwi" sebagai satu entitas tunggal yang teridentifikasi secara resmi (seperti bangkai kapal perang terkenal) masih sering menjadi perdebatan, frasa ini populer di kalangan masyarakat lokal dan penyelam sebagai sebutan kolektif untuk bangkai kapal tua yang ditemukan di zona perairan utara atau barat daya pulau tersebut, khususnya yang diduga terkait dengan jalur pelayaran era kerajaan Hindu-Buddha hingga masa kolonial awal.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Mengwi merupakan salah satu kekuatan politik penting di Bali. Mengingat pentingnya perdagangan maritim di Nusantara, sangat mungkin bahwa kapal-kapal yang melayani kebutuhan kerajaan, baik untuk perdagangan rempah, logistik, maupun perjalanan diplomatik, pernah beroperasi di sekitar wilayah ini. Teori menyebutkan bahwa bangkai kapal yang disebut Kapal Mengwi mungkin adalah kapal tradisional Bugis, kapal dagang Tiongkok, atau bahkan kapal Eropa yang karam karena badai atau konflik.
Keberadaan bangkai kapal di perairan Bali sangat penting. Situs-situs ini berfungsi sebagai museum bawah air alami yang memperkaya ekosistem terumbu karang sekaligus menjadi jendela menuju masa lalu. Penemuan artefak kecil seperti keramik, pecahan tembikar, atau jangkar kuno di dekat area yang diklaim sebagai lokasi Kapal Mengwi selalu memicu spekulasi baru tentang kapan kapal tersebut tenggelam dan barang apa yang dibawanya.
Salah satu tantangan terbesar dalam mengonfirmasi keberadaan dan identitas Kapal Mengwi adalah kondisi lingkungan laut Bali. Arus yang cukup kuat dan visibilitas yang bervariasi membuat eksplorasi mendalam seringkali sulit dilakukan. Selain itu, banyak temuan awal yang seringkali bersifat anekdotal atau terbatas pada penemuan oleh nelayan lokal, yang membuat verifikasi arkeologis menjadi terhambat. Tanpa studi ilmiah yang komprehensif, Kapal Mengwi tetap berada di ranah legenda maritim yang memesona.
Banyak penyelam berpengalaman yang mengklaim pernah melihat struktur logam atau kayu besar yang ditutupi oleh biota laut, yang mereka sebut sebagai bagian dari kapal legendaris tersebut. Cerita-cerita ini menambah lapisan misteri pada pariwisata bahari Bali. Mereka mengingatkan kita bahwa di bawah ombak biru yang tenang, sejarah besar nusantara masih tersembunyi, menunggu untuk diungkapkan.
Jika identitas Kapal Mengwi dapat dipastikan, bangkai kapal tersebut akan menjadi aset budaya dan penelitian yang tak ternilai. Situs seperti ini dapat dikembangkan menjadi objek wisata selam sejarah, seperti yang berhasil dilakukan di situs-situs bangkai kapal di Indonesia bagian timur. Namun, upaya ini harus selalu diimbangi dengan konservasi ketat untuk melindungi artefak dari penjarahan dan kerusakan lingkungan.
Keunikan legenda Kapal Mengwi terletak pada integrasinya dengan identitas lokal Bali. Ia bukan hanya tentang kayu dan besi yang karam, tetapi tentang narasi kolektif sebuah kerajaan yang pernah berjaya di darat dan mungkin juga di laut. Hingga penyelidikan lebih lanjut dapat memberikan bukti konkret, Kapal Mengwi akan terus berlayar dalam imajinasi para pencinta sejarah bawah laut, sebagai simbol kekuatan maritim Bali yang hilang.