Membedah Kandungan Minyak Tanah

Diagram Sederhana Komponen Minyak Tanah Rantai Pendek (C10) Rantai Panjang (C16) Campuran Hidrokarbon

Minyak tanah, atau yang sering kita kenal sebagai Kerosene, adalah bahan bakar cair yang berasal dari distilasi minyak mentah. Meskipun penggunaannya saat ini cenderung berkurang di beberapa sektor karena munculnya alternatif energi yang lebih bersih, minyak tanah masih memegang peranan penting, terutama di daerah pedesaan untuk penerangan (lampu minyak) dan keperluan pemanasan rumah tangga. Untuk memahami fungsinya, penting untuk mengupas tuntas mengenai **kandungan minyak tanah**.

Komposisi Dasar: Fraksi Hidrokarbon

Secara kimia, minyak tanah bukanlah zat tunggal, melainkan campuran kompleks dari berbagai senyawa organik. Komponen utama yang membentuk minyak tanah adalah **hidrokarbon**—senyawa yang hanya terdiri dari atom hidrogen (H) dan karbon (C). Minyak tanah merupakan fraksi distilasi minyak bumi yang memiliki titik didih berada di antara bensin (yang lebih ringan) dan solar (yang lebih berat).

Secara spesifik, kandungan hidrokarbon dalam minyak tanah didominasi oleh senyawa dengan panjang rantai karbon antara 10 hingga 16 atom (C10 hingga C16). Kelompok hidrokarbon ini umumnya meliputi:

  1. Parafin (Alkana): Ini adalah hidrokarbon jenuh rantai lurus atau bercabang. Parafin adalah komponen utama dan memberikan nilai kalor yang baik pada minyak tanah.
  2. Naften (Sikloalkana): Hidrokarbon berbentuk cincin jenuh. Mereka mempengaruhi stabilitas dan sifat pembakaran.
  3. Aromatik: Meskipun jumlahnya relatif kecil dibandingkan parafin dan naften, kehadiran senyawa aromatik (seperti turunan benzena) juga ada. Senyawa ini seringkali meningkatkan titik asap (smoke point) minyak tanah.

Kandungan Kimia dan Sifatnya

Kandungan hidrokarbon yang spesifik inilah yang menentukan karakteristik fisik dan kimia minyak tanah. Sifat yang paling mencolok adalah titik nyala (flash point) dan viskositasnya. Minyak tanah komersial (misalnya, Jet A-1 untuk bahan bakar jet yang memiliki spesifikasi ketat) harus memiliki komposisi yang sangat terkontrol untuk memastikan keamanan penyimpanan dan efisiensi pembakaran.

Sebagai contoh, standar internasional menetapkan bahwa kandungan sulfur (belerang) dalam minyak tanah harus dijaga sangat rendah. Sulfur adalah pengotor yang jika terbakar akan menghasilkan gas sulfur dioksida ($\text{SO}_2$), yang berkontribusi pada hujan asam dan masalah kesehatan. Oleh karena itu, proses pemurnian minyak mentah (refining) sangat penting untuk menghilangkan senyawa sulfur, nitrogen, dan oksigen yang tidak diinginkan dari fraksi minyak tanah.

Perbedaan Kualitas Berdasarkan Kandungan

Tidak semua minyak tanah memiliki komposisi yang sama. Kualitas minyak tanah sangat ditentukan oleh rentang rantai karbon dan tingkat kemurniannya:

Komposisi ini juga mempengaruhi kinerja pembakarannya. Pembakaran yang tidak sempurna karena kandungan aromatik yang terlalu tinggi atau adanya kontaminan dapat menyebabkan jelaga (asap hitam) yang mengganggu baik pada lampu minyak maupun kompor pemanas. Dalam konteks keamanan, kandungan hidrokarbon ringan yang terlalu banyak (mendekati bensin) sangat berbahaya karena meningkatkan volatilitas dan risiko kebakaran.

Fungsi Komponen Non-Hidrokarbon

Selain hidrokarbon, ada sedikit sekali komponen lain dalam minyak tanah yang sudah dimurnikan. Namun, dalam beberapa kasus, terutama pada minyak tanah teknis atau yang tidak melalui pemrosesan seintensif bahan bakar pesawat, mungkin terdapat residu senyawa polar seperti senyawa nitrogen atau sulfur, meskipun jumlahnya harus diminimalkan. Adanya aditif juga dimungkinkan, misalnya zat anti-korosi atau zat penanda warna (dye) untuk membedakannya dari bahan bakar lain seperti diesel atau avtur.

Secara ringkas, **kandungan minyak tanah** adalah matriks kompleks dari hidrokarbon jenuh dan siklik dengan 10 hingga 16 atom karbon. Pengendalian fraksi distilasi ini adalah kunci untuk menghasilkan bahan bakar yang aman, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik penggunanya, baik itu untuk penerangan tradisional maupun aplikasi industri berteknologi tinggi.