Memahami Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman

Dunia teknologi informasi dibangun di atas fondasi kode, dan kode itu sendiri ditulis menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman adalah sekumpulan instruksi terstruktur yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan komputer. Ibaratnya, jika manusia menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris untuk berkomunikasi satu sama lain, komputer menggunakan bahasa pemrograman untuk menjalankan tugas yang kompleks.

Meskipun tujuannya sama—memberikan perintah kepada mesin—jenis-jenis bahasa pemrograman sangat beragam. Klasifikasi ini biasanya didasarkan pada tingkat abstraksi, paradigma pemrograman, dan tujuan penggunaannya. Memahami perbedaan ini penting bagi siapa pun yang ingin terjun ke dalam pengembangan perangkat lunak.

High Level Low Level Abstraksi

Ilustrasi: Tingkat Abstraksi dalam Pemrograman

Klasifikasi Utama Bahasa Pemrograman

Secara umum, bahasa pemrograman diklasifikasikan berdasarkan kedekatannya dengan bahasa manusia (tingkat abstraksi) dan cara eksekusinya.

1. Bahasa Tingkat Tinggi (High-Level Languages)

Bahasa tingkat tinggi dirancang agar mudah dibaca, ditulis, dan dipelihara oleh manusia. Bahasa ini menggunakan sintaks yang mendekati bahasa sehari-hari (Inggris) dan memiliki tingkat abstraksi tinggi dari detail perangkat keras komputer. Interpreter atau kompiler diperlukan untuk menerjemahkan kode ini menjadi instruksi mesin.

Contoh Populer:

2. Bahasa Tingkat Menengah (Intermediate-Level Languages)

Kelompok ini sering dianggap sebagai jembatan. Bahasa ini menawarkan beberapa kemampuan tingkat tinggi namun tetap memungkinkan akses langsung ke memori dan operasi perangkat keras, yang biasanya tidak dimungkinkan pada bahasa tingkat tinggi murni.

Contoh Populer:

3. Bahasa Tingkat Rendah (Low-Level Languages)

Bahasa tingkat rendah sangat dekat dengan arsitektur perangkat keras komputer. Bahasa ini menawarkan kecepatan eksekusi yang sangat cepat karena sedikit atau tanpa terjemahan diperlukan. Namun, bahasa ini sangat sulit untuk ditulis dan dipelihara.

Contoh Populer:

Klasifikasi Berdasarkan Paradigma Pemrograman

Selain tingkat abstraksi, bahasa juga dikelompokkan berdasarkan bagaimana mereka mengatur logika program. Paradigma ini menentukan gaya penulisan kode:

1. Paradigma Imperatif

Fokus pada bagaimana suatu tugas harus dilakukan. Programmer memberikan serangkaian langkah eksplisit yang harus diikuti oleh komputer.

2. Paradigma Deklaratif

Fokus pada apa hasil yang diinginkan, bukan bagaimana cara mencapainya. Kompiler atau interpreter yang menentukan langkah-langkah eksekusi.

3. Pemrograman Berorientasi Objek (OOP)

Ini adalah paradigma yang sangat dominan saat ini. OOP berfokus pada konsep objek yang menggabungkan data (atribut) dan perilaku (metode). Konsep utamanya meliputi enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme (Contoh: Java, C++, Python, C#).

Memilih bahasa pemrograman yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan proyek. Proyek yang membutuhkan interaksi langsung dengan perangkat keras akan memilih C/C++, sementara proyek yang membutuhkan pengembangan cepat dan kompleksitas data sering memilih Python. Setiap bahasa membawa kekuatan dan kelemahannya sendiri ke meja pengembangan.