Ayam Buras

Mengenal Ragam Jenis Ayam Buras: Kekuatan Lokal Indonesia

Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya yang melimpah, juga diberkahi dengan keragaman hayati yang luar biasa, termasuk dalam hal unggas. Ayam buras, atau ayam kampung asli, adalah salah satu aset peternakan lokal yang memiliki nilai ekonomis dan budaya tinggi. Berbeda dengan ayam ras yang dikembangbiakkan secara intensif untuk produksi telur atau daging yang cepat, ayam buras dikenal karena ketahanannya yang lebih baik, adaptabilitasnya terhadap lingkungan, dan cita rasa dagingnya yang khas. Memahami berbagai jenis ayam buras yang ada di Indonesia menjadi penting bagi para peternak, konsumen, maupun pemerhati kelestarian unggas lokal. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis ayam buras unggulan beserta ciri khas dan keunggulannya.

Pentingnya Ayam Buras dalam Konteks Peternakan Lokal

Ayam buras memainkan peran vital dalam ketahanan pangan masyarakat pedesaan. Mereka umumnya dipelihara secara tradisional dengan sistem umbaran atau semi-intensif, memanfaatkan pakan alami seperti biji-bijian, serangga, dan sisa-sisa dapur. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya pakan, tetapi juga menghasilkan produk (telur dan daging) yang lebih sehat, bebas dari residu obat-obatan. Selain itu, pemeliharaan ayam buras sering kali menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga petani. Keberagaman genetik ayam buras juga menjadi aset penting untuk program pemuliaan di masa depan, menghadapi tantangan penyakit atau perubahan iklim.

1. Ayam Kedu (Ayam Cemani, Ayam Pelung, Ayam Rojo Kono)

Nama Ayam Kedu merujuk pada daerah asalnya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, namun dalam konteks umum, Ayam Kedu sering diasosiasikan dengan beberapa jenis ayam buras yang memiliki kekhasan luar biasa, terutama Ayam Cemani yang terkenal di seluruh dunia.

  • Ayam Cemani: Jenis ini paling fenomenal. Keistimewaannya terletak pada pigmen genetik yang disebut fibromelanosis, yang membuat seluruh tubuhnya, termasuk bulu, kulit, daging, tulang, dan organ dalam, berwarna hitam legam. Ayam Cemani dipercaya memiliki khasiat mistis dan nutrisi yang tinggi. Pertumbuhannya cenderung lebih lambat dibandingkan ayam ras, namun dagingnya sangat lezat.
  • Ayam Pelung: Berasal dari Cianjur, Jawa Barat, Ayam Pelung dikenal dengan postur tubuhnya yang besar, gagah, dan suara kokoknya yang khas, panjang, dan merdu. Ayam Pelung lebih sering dilombakan dalam kontes kokok dibandingkan sebagai ayam pedaging atau petelur utama.
  • Ayam Rojo Kono: Ayam Rojo Kono merupakan jenis ayam buras unggulan dari Wonogiri. Ciri khasnya adalah kombinasi bulu merah keemasan (rojo) dengan selubung hitam di bagian ujungnya, serta pial yang besar dan tegap. Ayam ini memiliki pertumbuhan yang cukup baik dan sering kali dibudidayakan untuk daging.

2. Ayam Nunukan (Ayam Merawang)

Ayam Nunukan, atau dikenal juga sebagai Ayam Merawang, berasal dari Provinsi Kalimantan Timur. Jenis ayam buras ini memiliki ciri fisik yang elegan dengan bulu berwarna putih bersih atau kemerahan. Keunggulan utama Ayam Nunukan terletak pada kemampuannya dalam bertelur yang cukup produktif untuk ukuran ayam buras, serta dagingnya yang empuk dan memiliki rasa yang gurih. Ayam ini memiliki tubuh yang ramping dan tegak, menjadikannya terlihat menarik. Adaptabilitasnya yang baik terhadap lingkungan tropis membuatnya mudah dibudidayakan.

3. Ayam Sentul

Ayam Sentul adalah jenis ayam buras yang berasal dari daerah Jawa Barat. Sesuai namanya, ayam ini memiliki ciri khas pada bulu punggung dan lehernya yang memiliki corak seperti "sentul", yaitu seperti tetesan atau bintik-bintik berwarna gelap pada dasar bulu yang lebih terang, seringkali coklat, merah, atau hitam. Ayam Sentul dikenal memiliki produktivitas telur yang lumayan dan dagingnya yang lezat. Ayam ini memiliki postur tubuh yang proporsional dan termasuk dalam kategori ayam buras yang cukup populer di kalangan peternak lokal.

4. Ayam Ketawa (Ayam Geta/Burdang)

Ayam Ketawa, yang juga dikenal sebagai Ayam Geta atau Burdang, berasal dari Sulawesi Selatan. Keunikan utama ayam ini terletak pada suara kokoknya yang sangat khas, menyerupai tawa manusia yang terputus-putus. Suara ini bisa panjang dan berulang-ulang, menjadikannya daya tarik tersendiri. Ayam Ketawa memiliki berbagai variasi warna bulu, namun umumnya memiliki ukuran tubuh yang sedang dan postur yang gagah. Meskipun tidak terfokus pada produksi daging atau telur yang masif, ayam ini memiliki nilai ekonomi sebagai hewan peliharaan hias dan penghasil suara unik.

5. Ayam Tolaki

Ayam Tolaki merupakan salah satu ayam buras asli Indonesia yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Ayam ini memiliki perawakan yang gagah dan tegap, dengan bulu yang beragam variasi warna, seperti hitam, putih, coklat, atau kombinasi. Ayam Tolaki dikenal memiliki daya tahan terhadap penyakit yang baik dan mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang ada. Pertumbuhannya tergolong sedang, dan dagingnya memiliki kualitas yang baik. Ayam ini seringkali dipelihara oleh masyarakat lokal sebagai sumber protein hewani.

Kesimpulan

Keberagaman jenis ayam buras di Indonesia merupakan kekayaan genetik yang patut dijaga dan dikembangkan. Setiap jenis memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing, baik dari segi fisik, suara, cita rasa, maupun ketahanannya. Melalui budidaya yang tepat dan apresiasi terhadap nilai-nilai lokal, ayam buras dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Mengenali dan memahami berbagai jenis ayam buras ini adalah langkah awal untuk melestarikan dan memanfaatkan potensi unggas lokal yang luar biasa ini.