Mengenal Ragam Jenis BBM Pertamina

Ilustrasi Berbagai Jenis Bahan Bakar Pertalite Pertamax Pertamax Turbo Dexlite

Memilih bahan bakar minyak (BBM) yang tepat untuk kendaraan merupakan langkah krusial dalam menjaga performa mesin sekaligus efisiensi biaya operasional. Di Indonesia, PT Pertamina (Persero) memegang peran utama dalam penyediaan dan distribusi BBM. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin dan tuntutan regulasi lingkungan, Pertamina terus menghadirkan berbagai jenis BBM dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Memahami perbedaan mendasar dari setiap jenis jenis BBM Pertamina sangat penting bagi setiap pemilik kendaraan.

Secara umum, klasifikasi utama BBM ditentukan oleh angka oktan (Research Octane Number/RON) yang menunjukkan ketahanan bahan bakar terhadap tekanan sebelum terjadi pembakaran spontan (ngelitik). Semakin tinggi angka oktan, semakin baik kemampuan bahan bakar tersebut untuk mengatasi kompresi tinggi pada mesin modern. Di bawah ini, kami akan mengulas jenis-jenis BBM utama yang disediakan oleh Pertamina, mulai dari yang paling umum hingga yang berteknologi tinggi.

BBM Berbahan Dasar Bensin (Gasoline)

Pertalite (RON 90)

Pertalite adalah salah satu jenis BBM yang paling banyak digunakan. Dengan angka oktan minimal 90, Pertalite dikembangkan sebagai pengganti Premium yang memiliki RON lebih rendah. BBM ini umumnya cocok untuk kendaraan bermesin bensin dengan rasio kompresi mesin di bawah 10.5:1. Penggunaan Pertalite pada kendaraan yang membutuhkan oktan lebih tinggi dapat menyebabkan penurunan performa dan potensi kerusakan jangka panjang akibat detonasi (ngelitik).

Pertamax (RON 92)

Pertamax adalah pilihan BBM dengan kualitas menengah ke atas. Angka oktan 92 menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap panas dan tekanan dibandingkan Pertalite. Pertamax sangat direkomendasikan untuk kendaraan modern yang memiliki rasio kompresi mesin antara 10.5:1 hingga 11.1:1. Selain oktan yang lebih tinggi, Pertamax juga mengandung zat aditif pembersih yang membantu menjaga kebersihan sistem injeksi dan ruang bakar.

Pertamax Turbo (RON 98)

Dulu dikenal dengan nama Pertamax Plus, Pertamax Turbo adalah BBM dengan kualitas tertinggi untuk mesin bensin non-subsidi. Dengan RON 98, bahan bakar ini dirancang khusus untuk mesin berteknologi tinggi, terutama yang menggunakan teknologi turbocharger atau supercharger, serta mesin dengan rasio kompresi sangat tinggi (di atas 11.1:1). Keunggulannya terletak pada kemampuan mencegah knocking secara maksimal, menghasilkan tenaga yang optimal, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik pada mesin yang dirancang untuk oktan tinggi.

BBM Berbahan Dasar Diesel (Solar)

Biosolar (B30)

Biosolar adalah jenis BBM bersubsidi yang digunakan untuk kendaraan diesel seperti truk, bus, dan beberapa mobil penumpang diesel tua. Biosolar memiliki kandungan biodiesel (minyak nabati) sebesar 30% (B30). Angka cetane (CN) pada solar menentukan kualitas pembakarannya. Biosolar umumnya memiliki CN yang cukup memadai untuk mesin diesel konvensional yang beroperasi di kondisi normal.

Dexlite (CN 51)

Dexlite adalah varian diesel non-subsidi yang menawarkan peningkatan kualitas signifikan dibandingkan Biosolar. Dengan angka cetane minimal 51, Dexlite menghasilkan pembakaran yang lebih halus dan efisien. Dexlite juga mengandung zat aditif yang membantu membersihkan mesin dan melindungi komponen sistem injeksi diesel modern dari karat dan korosi, menjadikannya pilihan populer untuk mobil diesel penumpang.

Pertamina Dex (CN 53)

Sebagai produk diesel premium dari Pertamina, Pertamina Dex memiliki angka cetane tertinggi, yakni minimal 53. BBM ini diformulasikan dengan teknologi aditif yang unggul, mampu memberikan performa maksimal, mengurangi emisi gas buang, dan melindungi mesin diesel modern berteknologi Common Rail yang sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Penggunaan Pertamina Dex sangat dianjurkan untuk menjaga umur panjang komponen vital pada mesin diesel berteknologi canggih.

Pemilihan jenis BBM Pertamina yang tepat harus selalu mengacu pada rekomendasi pabrikan kendaraan yang tertera pada buku manual atau stiker di tutup tangki bahan bakar. Menggunakan BBM dengan oktan atau cetane yang terlalu rendah dari spesifikasi dapat menyebabkan kerugian performa dan biaya perbaikan yang mahal di kemudian hari. Oleh karena itu, investasi pada bahan bakar yang sesuai adalah investasi pada kesehatan mesin kendaraan Anda.