Memahami bahan bakar adalah kunci performa motor.
Memilih bahan bakar yang tepat untuk sepeda motor bukan sekadar masalah mengisi tangki; ini adalah keputusan penting yang memengaruhi performa mesin, efisiensi konsumsi bahan bakar, dan umur panjang komponen internal. Dengan perkembangan teknologi mesin, variasi jenis bahan bakar yang tersedia di pasaran pun semakin beragam. Memahami perbedaan antara Premium, Pertalite, Pertamax, hingga bahan bakar beroktan tinggi lainnya adalah hal krusial bagi setiap pengendara.
Parameter utama yang membedakan satu jenis bensin dengan yang lain adalah nilai oktan. Oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar untuk menahan kompresi tinggi sebelum terjadi detonasi (atau ‘ngelitik’). Detonasi adalah pembakaran yang terjadi sebelum busi memercikkan api, yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada piston dan katup mesin.
Semakin tinggi rasio kompresi mesin motor Anda (umumnya ditemukan pada motor sport atau motor injeksi performa tinggi), semakin tinggi pula nilai oktan bahan bakar yang dibutuhkan. Mesin dengan kompresi rendah biasanya cocok dengan oktan rendah, sementara mesin berteknologi tinggi memerlukan oktan minimal 92 atau bahkan 95 ke atas untuk mencegah kerusakan akibat panas berlebih dan tekanan tinggi.
Di masa lalu, Premium (RON 88) mendominasi. Namun, seiring dengan regulasi lingkungan dan tuntutan teknologi mesin modern, banyak SPBU kini hanya menyediakan Pertalite (RON 90) sebagai opsi termurah. Pertalite cocok untuk sebagian besar motor bebek dan skutik standar dengan kompresi mesin relatif rendah. Meskipun harganya terjangkau, penggunaan bahan bakar beroktan rendah pada mesin yang dirancang untuk oktan lebih tinggi akan menimbulkan gejala 'ngelitik' dan penurunan performa signifikan dalam jangka panjang.
Pertamax (RON 92) adalah standar bahan bakar yang sangat umum dan direkomendasikan untuk mayoritas motor injeksi modern di Indonesia, termasuk motor matic kelas menengah ke atas dan motor sport 150cc hingga 250cc. Nilai oktan 92 memberikan perlindungan yang baik terhadap detonasi pada mesin dengan rasio kompresi sedang.
Selanjutnya, terdapat Pertamax Turbo (yang sebelumnya dikenal sebagai Pertamax Plus, kini RON 98). Bahan bakar ini ditujukan untuk mesin berteknologi tinggi, performa tinggi, atau motor sport dengan kompresi sangat tinggi. Oktan 98 memastikan pembakaran yang optimal dan efisien, memaksimalkan tenaga yang dihasilkan tanpa risiko knocking.
Menggunakan bahan bakar di bawah rekomendasi pabrikan—misalnya, mengisi motor sport berkompresi 12:1 dengan Pertalite (RON 90)—akan membuat mesin bekerja di bawah tekanan termal yang tidak seharusnya. Komponen seperti piston akan terpapar panas yang tidak terkontrol karena pembakaran dini (detonasi). Efeknya bisa berupa tarikan yang berat, peningkatan konsumsi bahan bakar, dan pada kasus terburuk, rusaknya komponen vital mesin.
Sebaliknya, mengisi bahan bakar beroktan terlalu tinggi daripada kebutuhan mesin (misalnya, motor tua dengan kompresi rendah menggunakan RON 98) sebenarnya tidak memberikan keuntungan performa yang signifikan. Meskipun aman, sisa energi yang tidak terpakai akibat nilai oktan yang terlalu tinggi hanya membuat biaya operasional membengkak tanpa imbalan performa yang sepadan.
Beberapa produsen juga mulai memperkenalkan bahan bakar berbasis nabati, atau biofuel, seperti campuran etanol atau aditif khusus. Bahan bakar ini dirancang untuk ramah lingkungan namun tetap harus memenuhi standar kualitas tertentu agar aman digunakan pada motor. Selalu periksa buku manual motor Anda untuk mengetahui kompatibilitas bahan bakar alternatif sebelum menggunakannya secara rutin.
Kesimpulannya, kunci perawatan motor yang prima adalah konsistensi. Pilih jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi rasio kompresi motor Anda, dan usahakan untuk tidak sering berganti-ganti merek atau oktan secara drastis. Perawatan rutin dan pemilihan bahan bakar yang tepat akan menjamin mesin motor Anda berjalan halus dan awet untuk perjalanan jauh.