Asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9, adalah nutrisi krusial yang wajib dikonsumsi oleh setiap wanita yang merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau bahkan sedang menyusui. Peran utamanya adalah mendukung pembelahan sel yang cepat, vital untuk perkembangan organ, terutama sistem saraf pusat bayi. Kekurangan asam folat pada awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir serius seperti Neural Tube Defects (NTDs), termasuk spina bifida dan anencephaly.
Namun, tidak semua suplemen asam folat diciptakan sama. Bagi ibu hamil, penting untuk mengetahui jenis asam folat yang bagus untuk ibu hamil karena ada perbedaan signifikan dalam cara tubuh memprosesnya.
Secara umum, asam folat yang ditemukan dalam suplemen dan makanan yang difortifikasi hadir dalam dua bentuk utama yang perlu dipahami:
Ini adalah bentuk asam folat yang paling umum ditemukan pada sebagian besar suplemen prenatal dan makanan yang diperkaya (seperti sereal sarapan, tepung, atau roti). Tubuh manusia harus memetabolisme asam folat sintetis ini melalui serangkaian langkah enzimatis untuk mengubahnya menjadi bentuk aktif yang dapat digunakan, yaitu 5-Methyltetrahydrofolate (5-MTHF).
Proses konversi ini mengandalkan enzim bernama Methylenetetrahydrofolate Reductase (MTHFR). Sayangnya, sekitar 30-50% populasi memiliki variasi genetik pada gen MTHFR (mutasi MTHFR) yang menyebabkan enzim ini bekerja kurang efisien.
Ini adalah bentuk aktif alami dari folat yang sudah siap digunakan oleh tubuh. Ketika Anda mengonsumsi 5-MTHF (sering disebut sebagai ‘L-Methylfolate’ atau ‘Metafolin’ pada label suplemen), tubuh tidak perlu lagi melalui proses konversi yang panjang dan bergantung pada fungsi MTHFR.
Ini menjadikan 5-MTHF jenis asam folat yang bagus untuk ibu hamil, terutama bagi mereka yang memiliki kekhawatiran mengenai penyerapan atau telah didiagnosis memiliki mutasi genetik MTHFR.
Meskipun asam folat sintetis bekerja baik untuk banyak orang, para ahli kesehatan kini semakin merekomendasikan 5-MTHF dalam situasi berikut:
Asupan asam folat harus dimulai setidaknya satu bulan sebelum pembuahan dan dilanjutkan hingga setidaknya 12 minggu pertama kehamilan. Ini karena tabung saraf (yang akan berkembang menjadi otak dan tulang belakang bayi) terbentuk sangat cepat, seringkali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia hamil. Dosis standar yang direkomendasikan adalah 400 mcg per hari, namun dokter mungkin akan menyarankan dosis lebih tinggi (hingga 4000 mcg) jika ada faktor risiko.
Selain suplemen, sumber folat alami (yang juga berupa 5-MTHF atau turunannya) sangat dianjurkan. Ini termasuk sayuran hijau gelap (bayam, brokoli), kacang-kacangan (lentil, kacang hitam), dan buah-buahan seperti alpukat dan jeruk. Namun, karena sulit untuk mendapatkan dosis suplemen yang konsisten hanya dari makanan, suplementasi tetap menjadi fondasi utama.
Pada akhirnya, konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan adalah langkah terbaik untuk menentukan jenis asam folat yang bagus untuk ibu hamil berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi spesifik Anda.