Asam folat, atau Vitamin B9, adalah nutrisi krusial yang seringkali menjadi fokus utama sebelum dan selama masa kehamilan. Peran utamanya adalah membantu pembentukan sel baru dan sintesis DNA, yang sangat vital untuk perkembangan janin yang sehat. Kekurangan asam folat pada masa awal kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/NTDs), seperti spina bifida dan anencephaly.
Namun, tidak semua suplemen asam folat diciptakan sama. Pemilihan jenis asam folat untuk ibu hamil seringkali bergantung pada kemampuan tubuh ibu untuk memetabolisme bentuk asam folat tersebut. Inilah mengapa penting untuk memahami perbedaan antara bentuk sintetis dan bentuk aktifnya.
Bentuk yang paling umum ditemukan dalam suplemen prenatal dan makanan yang difortifikasi adalah Asam Folat atau Folic Acid. Ini adalah bentuk sintetis dari folat.
Proses kerjanya di dalam tubuh memerlukan beberapa langkah metabolisme yang kompleks untuk diubah menjadi bentuk yang bisa digunakan oleh sel. Proses konversi ini melibatkan enzim kunci bernama Methylenetetrahydrofolate Reductase (MTHFR).
Sayangnya, banyak orang, termasuk ibu hamil, memiliki variasi genetik (polimorfisme) pada gen MTHFR. Jika variasi ini ada, efisiensi tubuh dalam mengubah asam folat sintetis menjadi bentuk aktif (Metabolit) menjadi berkurang drastis. Ini berarti, meskipun ibu hamil mengonsumsi suplemen dengan dosis tinggi, penyerapan nutrisi yang sebenarnya bisa jadi kurang optimal.
Karena keterbatasan metabolisme asam folat sintetis, para ahli gizi dan dokter kandungan kini semakin merekomendasikan bentuk aktif dari folat, yaitu L-Methylfolate, sering juga disebut 5-MTHF (5-Methyltetrahydrofolate).
L-Methylfolate adalah bentuk folat yang sudah "siap pakai" atau sudah teraktivasi di dalam tubuh. Ini melewati seluruh proses konversi enzimatik yang rumit. Bagi ibu hamil dengan mutasi MTHFR atau mereka yang ingin memastikan penyerapan folat maksimal sejak awal, L-Methylfolate seringkali menjadi pilihan superior.
Pemilihan antara asam folat sintetis dan L-Methylfolate umumnya didasarkan pada rekomendasi dokter. Namun, ada beberapa kondisi di mana L-Methylfolate sangat dianjurkan:
Dosis standar anjuran adalah 400 mcg (mikrogram) per hari, namun banyak dokter menyarankan dosis yang lebih tinggi (hingga 800 mcg) terutama jika kehamilan sudah berjalan atau jika ada faktor risiko. Penting untuk dicatat bahwa meskipun L-Methylfolate lebih mudah diserap, total kebutuhan nutrisi folat harian tetap harus dipenuhi.
Jangan pernah mengganti atau mengubah dosis suplemen tanpa berkonsultasi dengan dokter atau bidan Anda. Mereka dapat mengevaluasi kebutuhan spesifik Anda berdasarkan riwayat kesehatan dan hasil tes darah. Memastikan asupan folat yang memadai adalah investasi terbaik untuk kesehatan otak dan tulang belakang bayi Anda.