Memahami Kebutuhan Asam Folat Bagi Ibu Hamil

Ilustrasi Ibu Hamil dan Asam Folat Visualisasi ibu hamil yang sedang mengonsumsi suplemen vitamin dalam bentuk pil hijau, melambangkan asam folat. Folic Acid Power

Asam folat, yang merupakan bentuk sintetis dari folat (vitamin B9), adalah salah satu nutrisi paling krusial yang harus dipenuhi oleh setiap wanita, terutama mereka yang sedang merencanakan kehamilan atau sudah terkonfirmasi hamil. Peran asam folat sangat vital dalam proses pembentukan sel baru, termasuk DNA dan RNA, menjadikannya fondasi bagi perkembangan janin yang sehat.

Fokus Utama: Pencegahan Cacat Tabung Saraf (Neural Tube Defects/NTDs). Asam folat terbukti secara ilmiah dapat mengurangi risiko terjadinya NTDs pada bayi, seperti spina bifida dan anencephaly, yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, seringkali bahkan sebelum seorang wanita menyadari bahwa dirinya hamil.

Berapa Kebutuhan Asam Folat Ibu Hamil?

Kebutuhan dosis asam folat berbeda antara wanita yang sedang merencanakan kehamilan dan mereka yang sudah hamil. Rekomendasi ini penting untuk diikuti dan biasanya dikonsultasikan dengan dokter atau bidan Anda.

Sebelum Kehamilan (Perikonsepsi)

Idealnya, wanita yang berencana hamil harus mulai mengonsumsi suplemen asam folat setidaknya satu bulan sebelum mencoba hamil. Dosis yang umumnya direkomendasikan adalah:

Mengapa sebelum hamil? Karena penutupan tabung saraf terjadi sangat dini, yaitu antara hari ke-21 hingga hari ke-28 setelah pembuahan. Jika suplai asam folat baru dimulai setelah terlambat menstruasi, jendela kritis ini mungkin sudah terlewatkan.

Selama Kehamilan

Setelah kehamilan terkonfirmasi, kebutuhan asam folat meningkat untuk mendukung pertumbuhan pesat sel plasenta dan janin. Dosis standar harian yang direkomendasikan bagi ibu hamil adalah:

Perlu dicatat bahwa kebutuhan ini umumnya sudah tercakup dalam suplemen prenatal yang diresepkan oleh dokter, yang biasanya mengandung kombinasi vitamin dan mineral esensial.

Setelah Melahirkan (Masa Menyusui)

Meskipun fokus utama adalah janin, ibu menyusui juga masih memerlukan asupan yang memadai. Dosis yang dianjurkan biasanya kembali ke:

Kapan Kebutuhan Meningkat Drastis?

Terdapat beberapa kondisi di mana dokter mungkin merekomendasikan dosis yang jauh lebih tinggi (misalnya 4.000 mcg atau 4 mg) per hari. Kondisi ini meliputi:

  1. Riwayat NTDs Sebelumnya: Jika ibu pernah melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf di kehamilan sebelumnya.
  2. Kondisi Medis Tertentu: Wanita dengan diabetes, epilepsi, obesitas (IMT di atas 30), atau wanita yang menggunakan obat antikonvulsan tertentu.
  3. Kekurangan Absorpsi: Kondisi seperti penyakit celiac atau operasi bariatrik yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Penting: Dosis tinggi (di atas 1000 mcg) harus selalu di bawah pengawasan ketat tenaga kesehatan profesional.

Sumber Asam Folat Selain Suplemen

Meskipun suplemen sangat penting karena tingkat penyerapannya yang tinggi, ibu hamil juga disarankan untuk mendapatkan folat dari makanan sehari-hari. Sumber alami folat meliputi:

Namun, perlu diingat bahwa folat alami mudah rusak oleh panas dan proses pengolahan makanan, sehingga asupan dari suplemen tetap menjadi jaminan utama untuk memenuhi kebutuhan minimal harian.

Kesimpulannya, pertanyaan "Ibu hamil butuh berapa asam folat?" dijawab dengan dosis pencegahan 400 mcg sebelum konsepsi, dan 600 mcg selama masa kehamilan. Konsistensi dalam mengonsumsi suplemen ini adalah investasi terbaik bagi kesehatan jangka panjang si buah hati.