Bali selalu menjadi magnet, bukan hanya karena keindahan alam dan spiritualitasnya, tetapi juga karena kekayaan kuliner yang memikat lidah. Salah satu ikon kuliner yang wajib dicicipi ketika berada di daerah Badung adalah Guling Samsam Merekak, yang secara spesifik banyak ditemukan di daerah Penarungan, Kabupaten Badung. Hidangan ini bukan sekadar makanan biasa; ia adalah warisan tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Apa Itu Guling Samsam Merekak?
Istilah "Guling" merujuk pada proses memanggang babi utuh (atau bagiannya) di atas api terbuka sambil diputar (diguling) secara perlahan. Namun, Guling Samsam Merekak memiliki ciri khas tersendiri. "Samsam" merujuk pada bagian daging yang berlapis—kulit, lemak, daging, dan tulang—yang dipotong menjadi irisan tebal dan tersusun rapi. Sementara "Merekak" menggambarkan proses pembumbuannya yang intens dan penggunaan rempah lokal yang melimpah, menghasilkan aroma yang sangat khas dan rasa yang mendalam.
Berbeda dengan beberapa varian babi guling lain yang cenderung mengutamakan kerenyahan kulit, Samsam Merekak menonjolkan tekstur daging yang empuk dan paduan rasa antara gurih bumbu dasar Bali (Basa Genep) yang dioleskan secara merata ke seluruh permukaan sebelum proses pemanggangan.
Proses Pembuatan yang Penuh Dedikasi
Membuat Guling Samsam Merekak adalah seni yang menuntut kesabaran dan keahlian tinggi. Prosesnya dimulai dengan pemilihan bahan baku babi yang segar. Setelah dibersihkan, bumbu halus yang kaya akan kunyit, jahe, lengkuas, cabai, dan serai dioleskan tidak hanya pada bagian luar, tetapi juga disisipkan di sela-sela lapisan daging.
Proses pemanggangan memakan waktu berjam-jam. Babi dipanggang di atas bara api, seringkali di atas tungku kayu bakar tradisional. Kesabaran dalam mengatur suhu adalah kunci. Jika terlalu panas, kulit akan gosong sebelum daging matang sempurna. Proses "merekak" (yang bisa diartikan sebagai 'meleleh' atau 'sempurna matangnya lapisan') ini memastikan setiap lapisan daging mendapatkan porsi panas yang ideal, menghasilkan daging yang lembut di mulut dan kulit yang berpotensi renyah namun tetap menyatu harmonis dengan lemak di bawahnya.
Pengalaman Kuliner di Penarungan, Badung
Kunjungan ke pusat-pusat kuliner di Penarungan, Badung, memberikan kesempatan untuk menyaksikan langsung proses memasak yang otentik. Para penjual Guling Samsam Merekak di sini sering kali mempertahankan metode tradisional, yang mana hal ini sangat berpengaruh pada rasa akhir hidangan.
Saat disajikan, Guling Samsam Merekak biasanya didampingi dengan nasi putih hangat, lawar nangka atau plecing kangkung, dan tentunya, sambal matah yang segar. Kombinasi rasa pedas, gurih, sedikit asam dari rempah, serta tekstur yang bervariasi menciptakan harmoni rasa yang kompleks—sebuah representasi sempurna dari kekayaan gastronomi Bali.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan Bali sejati, mencari warung Guling Samsam Merekak di Kabupaten Badung, khususnya di area Penarungan, adalah sebuah keharusan. Pengalaman ini bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi tentang menyelami budaya dan tradisi melalui salah satu sajian kuliner paling ikonik di Pulau Dewata.