Ilustrasi: Peran Folat dalam sintesis materi genetik dan pembentukan sel.
Folat, yang sering dikenal juga sebagai Vitamin B9, adalah salah satu nutrisi esensial yang memegang peran krusial dalam berbagai proses biologis tubuh manusia. Meskipun sering disebut sebagai mineral dalam konteks umum asupan nutrisi, folat secara teknis adalah vitamin yang larut dalam air. Nama "folat" sendiri berasal dari kata Latin "folium" yang berarti daun, merujuk pada fakta bahwa sayuran hijau adalah sumber utamanya.
Kebutuhan akan folat sangat tinggi, terutama pada periode pertumbuhan pesat dan pembelahan sel. Kekurangan folat dapat memicu masalah kesehatan serius, terutama yang berkaitan dengan produksi sel darah merah dan fungsi neurologis. Memahami fungsi mineral folat secara mendalam akan membantu kita dalam menjaga keseimbangan diet harian.
Fungsi folat sangat kompleks dan terintegrasi erat dengan metabolisme asam nukleat dan protein. Berikut adalah beberapa peran vital yang dimainkannya:
Ini adalah fungsi paling mendasar dari folat. Folat—dalam bentuk aktifnya, Tetrahydrofolate (THF)—diperlukan sebagai kofaktor dalam sintesis purin dan pirimidin. Kedua komponen ini adalah blok bangunan dasar dari DNA dan RNA. Tanpa folat yang memadai, sel tidak dapat mereplikasi materi genetiknya dengan benar saat terjadi pembelahan sel. Ini sangat penting untuk jaringan yang mengalami pergantian cepat, seperti sel sumsum tulang dan lapisan usus.
Fungsi mineral folat sangat menentukan kualitas eritrosit. Bersama dengan Vitamin B12, folat berperan penting dalam pematangan sel darah merah di sumsum tulang. Kekurangan folat menyebabkan sel darah merah menjadi besar, tidak matang, dan abnormal, sebuah kondisi yang dikenal sebagai anemia megaloblastik. Anemia ini mengurangi kapasitas darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Folat terlibat dalam siklus metilasi, membantu mengubah asam amino homosistein menjadi metionin. Tingkat homosistein yang tinggi dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Dengan menjaga kadar folat yang optimal, tubuh dapat mengelola kadar homosistein secara efektif, mendukung kesehatan pembuluh darah.
Peran folat yang paling dikenal publik adalah dalam pencegahan cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/NTDs) pada bayi yang baru lahir, seperti spina bifida dan anencephaly. NTDs terjadi sangat awal dalam kehamilan, seringkali sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil. Oleh karena itu, asupan folat yang cukup sebelum konsepsi dan selama trimester pertama sangat ditekankan oleh semua otoritas kesehatan global.
Karena folat tidak dapat disimpan dalam jumlah besar di dalam tubuh, asupan harian yang konsisten sangat diperlukan. Gejala defisiensi dapat berkembang dalam beberapa bulan jika asupan tidak mencukupi.
Memperoleh fungsi mineral folat yang maksimal dapat dicapai melalui diet seimbang. Sumber makanan meliputi:
Penting untuk diingat bahwa folat sensitif terhadap panas dan cahaya, sehingga metode memasak yang terlalu lama dapat mengurangi kandungan gizinya secara signifikan. Mengonsumsi sayuran dalam keadaan mentah atau dikukus sebentar adalah cara terbaik untuk memaksimalkan penyerapan vitamin B9 ini.
Memastikan asupan folat yang memadai adalah investasi penting untuk kesehatan seluler, fungsi kognitif, dan kesejahteraan jangka panjang.