Kehamilan adalah periode krusial yang menuntut asupan nutrisi optimal demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu nutrisi yang paling sering disoroti oleh dokter kandungan adalah asam folat, yang dalam dosis umum sering ditemukan dalam suplemen seperti Folavit 400 mg. Asam folat, atau dikenal juga sebagai Vitamin B9, memainkan peran vital dalam sintesis DNA, pembelahan sel, dan pembentukan sel darah merah. Bagi ibu hamil, kecukupan asam folat bukan lagi sekadar rekomendasi, melainkan suatu keharusan medis.
Kebutuhan asam folat meningkat secara signifikan selama masa kehamilan. Tubuh memerlukan lebih banyak nutrisi ini untuk memenuhi kebutuhan sel yang berkembang pesat pada janin, terutama pada masa embriogenesis awal. Kekurangan asam folat dapat berdampak buruk dan permanen pada perkembangan sistem saraf bayi. Inilah mengapa suplementasi, seringkali dimulai bahkan sebelum pembuahan terjadi, sangat dianjurkan.
Ilustrasi visualisasi peran asam folat dalam kehamilan.
Folavit 400 mg mengandung dosis standar asam folat yang direkomendasikan untuk pencegahan primer cacat lahir. Fungsi utamanya berpusat pada perlindungan embrio di masa paling awal kehamilan.
Ini adalah fungsi paling penting dari asam folat. NTDs, seperti spina bifida (kelainan tulang belakang) dan anencephaly (tidak terbentuknya sebagian besar otak dan tengkorak), terjadi sangat dini, seringkali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia hamil (sekitar 21-28 hari setelah pembuahan). Suplementasi yang memadai sebelum dan selama trimester pertama sangat efektif dalam mengurangi risiko kondisi serius ini.
Selama kehamilan, volume darah ibu meningkat drastis. Asam folat diperlukan untuk produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, kondisi di mana sel darah merah menjadi besar, abnormal, dan tidak berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrem pada ibu.
Plasenta adalah organ penyokong kehidupan janin. Pertumbuhan dan perkembangan jaringan plasenta yang cepat membutuhkan pembelahan sel yang efisien, sebuah proses yang sangat bergantung pada ketersediaan asam folat.
Selain sistem saraf pusat, asam folat juga berkontribusi pada perkembangan organ vital lainnya, seperti jantung, paru-paru, dan sistem pencernaan janin.
Waktu pemberian suplemen sangat menentukan efektivitasnya dalam mencegah NTDs. Para ahli kesehatan sangat menganjurkan agar wanita yang berencana hamil mulai mengonsumsi suplemen asam folat dosis 400 mcg (setara dengan 0.4 mg) setidaknya satu bulan sebelum pembuahan dan melanjutkannya hingga akhir trimester pertama (sekitar 12 minggu kehamilan).
Jika kehamilan terjadi tanpa perencanaan dan Anda belum mengonsumsi asam folat, segera konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat. Umumnya, dosis 400 mg akan dilanjutkan selama masa kritis tersebut.
Dosis standar harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah 400 mcg hingga 600 mcg, tergantung pedoman setempat dan kondisi kesehatan ibu. Folavit 400 mg merupakan dosis pencegahan yang paling umum. Namun, penting untuk diingat bahwa dosis yang lebih tinggi (misalnya 4 mg atau 5 mg) mungkin diresepkan untuk ibu hamil dengan riwayat NTDs pada kehamilan sebelumnya atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Secara keseluruhan, Folavit 400 mg adalah fondasi nutrisi esensial dalam perjalanan kehamilan yang sehat. Konsistensi dalam mengonsumsi suplemen ini adalah langkah proaktif terbaik untuk memastikan perkembangan saraf bayi Anda berjalan semestinya.