PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL adalah dua teknologi yang sangat populer dan sering digunakan bersamaan dalam pengembangan web dinamis, dikenal sebagai tumpukan LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP) atau sejenisnya. Memahami dasar-dasar keduanya adalah langkah krusial bagi siapa pun yang ingin masuk ke dunia pengembangan backend. PHP bertindak sebagai bahasa skrip sisi server yang memproses logika, sementara MySQL berfungsi sebagai sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) untuk menyimpan dan mengambil data.
PHP adalah bahasa skrip open source yang dirancang khusus untuk pengembangan web. Kode PHP dijalankan di server, menghasilkan output HTML, CSS, atau JavaScript yang kemudian dikirimkan ke browser pengguna. Keunggulan utama PHP adalah kemudahannya untuk diintegrasikan dengan HTML dan kemampuannya berinteraksi dengan berbagai jenis basis data, terutama MySQL.
Untuk memulai, Anda perlu memahami sintaks dasar PHP. Setiap blok kode PHP harus diapit oleh tag pembuka <?php dan tag penutup ?>. Variabel dalam PHP diawali dengan tanda dolar ($) dan tidak memerlukan deklarasi tipe data eksplisit.
<?php
$nama = "Budi";
$umur = 25;
echo "Halo, nama saya " . $nama . " dan saya berumur " . $umur . " tahun.";
?>
Struktur kontrol seperti if-else, for, dan while juga penting. Ini memungkinkan program Anda membuat keputusan dan mengulang tugas berdasarkan kondisi tertentu.
MySQL adalah basis data relasional sumber terbuka terkemuka di dunia. Basis data digunakan untuk menyimpan data secara terstruktur dalam bentuk tabel, yang terdiri dari baris (record) dan kolom (field). Interaksi dengan MySQL dilakukan menggunakan bahasa kueri terstruktur, yaitu SQL (Structured Query Language).
Kueri dasar SQL yang paling sering digunakan dalam PHP meliputi:
Inti dari pengembangan web dinamis adalah kemampuan PHP untuk "berbicara" dengan basis data MySQL. Ini dilakukan melalui ekstensi koneksi basis data di PHP. Secara historis, sering digunakan ekstensi mysql_* (yang kini sudah usang dan tidak aman), namun praktik terbaik saat ini adalah menggunakan ekstensi MySQLi (MySQL Improved) atau PDO (PHP Data Objects).
PDO sangat direkomendasikan karena menawarkan konsistensi antarmuka, memungkinkan Anda beralih basis data (misalnya dari MySQL ke PostgreSQL) dengan perubahan kode yang minimal. Keamanan adalah prioritas utama, terutama dalam operasi basis data. Oleh karena itu, penggunaan Prepared Statements adalah wajib untuk mencegah serangan injeksi SQL.
Langkah pertama adalah membuat koneksi ke server basis data. Anda memerlukan nama host (biasanya localhost), nama pengguna (misalnya root), kata sandi, dan nama basis data yang ingin diakses.
<?php
$servername = "localhost";
$username = "root";
$password = ""; // Biasanya kosong di lingkungan pengembangan lokal
$dbname = "database_saya";
// Membuat koneksi
$conn = mysqli_connect($servername, $username, $password, $dbname);
// Cek koneksi
if (!$conn) {
die("Koneksi gagal: " . mysqli_connect_error());
}
echo "Koneksi berhasil";
// Penting: Tutup koneksi setelah selesai
// mysqli_close($conn);
?>
Setelah koneksi berhasil dibuat, Anda bisa mulai mengeksekusi kueri SQL. Meskipun dasar-dasar ini tampak sederhana, kombinasi PHP dan MySQL memungkinkan pembuatan aplikasi web yang kompleks, mulai dari sistem login pengguna, manajemen konten (CMS), hingga e-commerce sederhana. Penguasaan fondasi ini akan membuka jalan untuk mempelajari framework modern seperti Laravel atau Symfony di masa depan.