Visualisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pemerintah dan Pertamina.
| Jenis BBM | Oktan/Kualitas | Harga (Rp/Liter) |
|---|---|---|
| Pertalite | RON 90 | 7.850 |
| Bio Solar (B35/B40) | Solar Subsidi | 6.800 |
| Pertamax | RON 92 | 12.950 |
| Pertamax Turbo | RON 98 | 14.400 |
| Dexlite | Diesel (Cetane >51) | 13.300 |
| Pertamina Dex | Diesel (Cetane >53) | 14.100 |
Memantau daftar harga bahan bakar minyak (BBM) yang dikeluarkan oleh PT Pertamina (Persero) adalah langkah penting bagi setiap pengguna kendaraan bermotor maupun pelaku industri di Indonesia. Harga BBM memiliki dampak langsung terhadap biaya operasional harian, perencanaan anggaran rumah tangga, hingga inflasi ekonomi secara keseluruhan.
Pertamina, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan menyalurkan BBM bersubsidi dan komersial, secara rutin melakukan penyesuaian harga. Penyesuaian ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Faktor utama adalah fluktuasi harga minyak mentah dunia (ICP - Indonesian Crude Price). Ketika harga minyak dunia naik, tekanan biaya pada Pertamina juga meningkat, yang sering kali berujung pada penyesuaian harga BBM non-subsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex.
Selain ICP, kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat juga memegang peran vital. Karena BBM dihitung menggunakan mata uang dolar dalam proses pengadaannya, pelemahan nilai tukar Rupiah dapat menaikkan harga jual domestik meskipun harga minyak mentah dunia cenderung stabil. Pemerintah juga berperan dalam menentukan harga BBM bersubsidi (seperti Pertalite dan Solar Subsidi) melalui mekanisme subsidi fiskal, menjamin ketersediaan energi dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.
Perbedaan harga antar wilayah juga sering ditemui. Harga BBM di wilayah Jawa atau Bali yang memiliki logistik dan infrastruktur distribusi yang lebih efisien cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga di daerah terpencil, kepulauan terluar, atau zona 3 yang menghadapi tantangan distribusi lebih besar. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu merujuk pada sumber resmi Pertamina untuk mendapatkan informasi harga yang paling akurat sesuai lokasi Anda.
Bagi pengendara, mengetahui harga ini membantu dalam memilih jenis BBM yang paling sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan mereka (misalnya, memilih Pertamax Turbo untuk mesin berteknologi tinggi) sekaligus mengoptimalkan pengeluaran bulanan. Informasi yang transparan mengenai daftar harga bahan bakar Pertamina adalah bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga keterbukaan kepada publik.
Perubahan harga BBM memiliki efek domino yang luas, dimulai dari sektor transportasi. Kenaikan harga bahan bakar secara langsung meningkatkan biaya operasional bagi penyedia jasa transportasi, baik itu taksi konvensional, layanan ride-sharing, maupun angkutan logistik barang. Kenaikan biaya ini pada akhirnya seringkali dibebankan kepada konsumen dalam bentuk tarif yang lebih tinggi.
Bagi masyarakat yang mengandalkan kendaraan pribadi, kenaikan harga mendorong pergeseran perilaku. Banyak konsumen yang beralih dari BBM beroktan tinggi ke oktan menengah, atau bahkan dari Pertamax ke Pertalite, demi menekan pengeluaran. Meskipun demikian, transisi ini perlu dilakukan dengan hati-hati; mesin modern dengan kompresi tinggi yang dirancang untuk RON 95 atau lebih tinggi dapat mengalami 'ngelitik' (knocking) jika dipaksa menggunakan oktan rendah secara terus-menerus, yang berpotensi merusak komponen mesin dalam jangka panjang.
Selain itu, dampak signifikan dirasakan oleh sektor pertanian dan perikanan. Diesel, baik untuk traktor, pompa irigasi, maupun kapal nelayan, merupakan input biaya yang sangat sensitif terhadap harga. Kenaikan harga Dexlite atau Pertamina Dex dapat menaikkan biaya produksi pangan, yang kemudian akan tercermin pada harga sayuran, daging, atau hasil laut di pasar. Oleh karena itu, stabilitas harga BBM bersubsidi, terutama Solar, menjadi prioritas utama pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
Pertamina terus berupaya meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok energi dari hulu ke hilir. Ini termasuk optimalisasi kapal tanker, peningkatan kapasitas kilang minyak, serta perluasan jaringan SPBU di seluruh Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk meminimalkan potensi lonjakan harga yang disebabkan oleh hambatan logistik. Konsumen didorong untuk memanfaatkan aplikasi digital resmi Pertamina, yang tidak hanya menampilkan peta SPBU terdekat tetapi juga seringkali menyajikan informasi harga terbaru secara real-time untuk lokasi tertentu.