Kisah hidup saya adalah sebuah rangkaian bab yang ditulis bukan dengan tinta, melainkan dengan pengalaman dan pembelajaran yang tak terhingga. Saya lahir di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, tempat di mana kesederhanaan membentuk karakter dasar saya. Sejak kecil, rasa ingin tahu yang tak pernah padam menjadi kompas utama dalam setiap langkah. Saya selalu bertanya 'mengapa' dan 'bagaimana', sebuah kebiasaan yang di kemudian hari menjadi pondasi bagi pilihan karir dan studi saya.
Masa sekolah dasar dan menengah adalah arena pertama bagi saya untuk menemukan minat sejati. Meskipun awalnya saya tertarik pada seni visual, sebuah kesempatan mengikuti klub sains di sekolah menengah mengubah arah pandangan saya. Di sanalah saya pertama kali terpapar pada logika pemrograman sederhana dan keindahan algoritma. Rasanya seperti menemukan bahasa rahasia yang dapat digunakan untuk memecahkan teka-teki dunia nyata. Kepuasan yang didapat dari membuat kode bekerja sesuai keinginan jauh melebihi kepuasan menggambar sketsa.
Keputusan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi pun mengikuti alur minat ini. Saya memilih jurusan Teknik Informatika. Periode kuliah adalah masa yang penuh tantangan sekaligus penemuan. Saya berjuang keras memahami konsep-konsep abstrak, begadang menyelesaikan proyek, dan berdiskusi intensif dengan rekan-rekan. Momen paling berkesan adalah ketika proyek akhir saya berhasil diterapkan dalam skala kecil untuk membantu manajemen inventaris di sebuah UMKM lokal. Melihat hasil kerja keras saya memberikan manfaat nyata adalah momen yang mengukuhkan bahwa saya berada di jalur yang benar.
Setelah lulus, saya memulai karir sebagai pengembang perangkat lunak junior. Lingkungan kerja profesional membawa tantangan baru: kecepatan adaptasi, bekerja di bawah tekanan tenggat waktu, dan kolaborasi tim lintas disiplin. Saya menyadari bahwa kemampuan teknis saja tidak cukup; kemampuan komunikasi dan empati terhadap pengguna akhir sama vitalnya. Saya secara proaktif mencari mentor dan mengikuti pelatihan eksternal untuk mengasah keterampilan manajemen proyek dan pemikiran desain.
Salah satu pengalaman profesional yang paling membentuk adalah saat saya terlibat dalam migrasi sistem lama ke platform berbasis cloud. Proyek tersebut penuh risiko dan memerlukan perencanaan yang sangat teliti. Kegagalan kecil sering terjadi di tengah jalan, yang memaksa tim kami untuk belajar cepat dari kesalahan tersebut. Melalui krisis itu, saya belajar tentang ketahanan (resilience) dan pentingnya memiliki perspektif jangka panjang, meskipun dihadapkan pada kesulitan jangka pendek. Momen itu mengajarkan saya bahwa pertumbuhan sejati seringkali terjadi di luar zona nyaman.
Bagi saya, autobiografi ini belum selesai; babak baru terus ditulis setiap hari. Filosofi hidup yang saya pegang erat adalah prinsip belajar seumur hidup. Dunia teknologi berubah begitu cepat sehingga stagnasi berarti kemunduran. Oleh karena itu, saya selalu mengalokasikan waktu untuk eksplorasi teknologi baru, baik itu kecerdasan buatan (AI) atau keamanan siber.
Di masa depan, ambisi saya tidak hanya terbatas pada pencapaian teknis. Saya berharap dapat mengambil peran yang memungkinkan saya untuk membimbing generasi muda di bidang yang sama. Menginspirasi anak-anak di kota asal saya untuk melihat teknologi bukan sebagai sesuatu yang menakutkan, melainkan sebagai alat pemberdayaan, adalah salah satu tujuan pribadi yang paling saya nantikan. Perjalanan ini adalah tentang terus maju, terus belajar, dan terus memberikan dampak positif sekecil apa pun yang mampu saya hasilkan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menulis bab yang lebih baik dalam kisah hidup saya.