PHP (Hypertext Preprocessor) adalah salah satu bahasa pemrograman sisi server yang paling populer di dunia, terutama untuk pengembangan web dinamis. Jika Anda baru memulai, memahami konsep dasar coding PHP sederhana adalah langkah awal yang krusial. PHP bekerja dengan memproses kode di server sebelum mengirimkan hasil HTML murni ke browser pengguna, menjadikannya fondasi bagi banyak CMS seperti WordPress.
Setiap kali Anda ingin menulis kode PHP, Anda harus mengapitnya dalam tag khusus. Tag ini memberi tahu server web bahwa bagian di antara tag tersebut harus diproses sebagai kode PHP, bukan sebagai teks biasa atau HTML.
Tag standar yang paling umum digunakan adalah <?php dan ?>. Beberapa server mungkin mengizinkan sintaks singkat <?, tetapi untuk kompatibilitas maksimal, selalu gunakan versi panjang.
;) di akhir baris kode PHP Anda kecuali jika baris tersebut adalah pernyataan akhir dalam blok kode.
Mari kita mulai dengan program "Hello World" yang klasik, yang akan menampilkan teks di halaman web Anda. Ini adalah demonstrasi paling dasar tentang bagaimana PHP berinteraksi dengan output HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>PHP Pertama Saya</title>
</head>
<body>
<h1>Ini adalah HTML biasa</h1>
<?php
echo "<p>Halo Dunia! Ini dicetak oleh PHP.</p>";
?>
</body>
</html>
Dalam contoh di atas, fungsi echo digunakan untuk mengirimkan string teks ke output HTML. Jika Anda menjalankan kode ini, server akan memproses tag PHP dan hanya mengirimkan baris HTML yang dihasilkan ke browser Anda.
Variabel adalah wadah untuk menyimpan data. Dalam PHP, semua variabel diawali dengan simbol dolar ($). PHP adalah bahasa yang diketik secara longgar, artinya Anda tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel secara eksplisit.
Mari kita gabungkan variabel dengan fungsi echo.
<?php
// Mendefinisikan variabel
$nama = "Budi";
$umur = 25;
// Menampilkan variabel
echo "<h2>Selamat Datang, " . $nama . "</h2>";
echo "<p>Usia Anda adalah: " . $umur . " tahun.</p>";
?>
Perhatikan penggunaan titik (.). Dalam PHP, titik digunakan sebagai operator penggabungan (concatenation) untuk menggabungkan string teks dan nilai variabel. Ini adalah salah satu konsep coding PHP sederhana yang paling sering digunakan dalam pencetakan output.
Program menjadi dinamis ketika ia dapat membuat keputusan. Struktur kondisional if-else memungkinkan kode Anda menjalankan blok tertentu hanya jika kondisi tertentu terpenuhi.
<?php
$poin = 75;
if ($poin >= 70) {
echo "<p style='color: green;'>Anda Lulus! Nilai Anda: " . $poin . "</p>";
} else {
echo "<p style='color: red;'>Mohon coba lagi. Nilai Anda: " . $poin . "</p>";
}
?>
Kode di atas mengevaluasi nilai variabel $poin. Jika nilainya 70 atau lebih, pesan "Anda Lulus!" akan ditampilkan. Jika tidak, pesan "Mohon coba lagi" yang akan muncul. Menguasai variabel dan kondisional adalah fondasi yang kuat untuk melangkah ke topik PHP yang lebih kompleks seperti array, perulangan, dan koneksi database.
Memulai coding PHP sederhana memerlukan konsistensi. Praktikkan contoh-contoh dasar ini di server lokal Anda (seperti XAMPP atau Laragon) dan jangan takut untuk bereksperimen dengan nilai variabel dan kondisi yang berbeda. Dunia pengembangan web menanti!