Ternak bebek petelur merupakan salah satu peluang usaha agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Dengan permintaan telur bebek yang stabil dan terus meningkat, beternak bebek petelur menjadi pilihan menarik bagi para peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Pendekatan modern dalam ternak bebek petelur tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga kualitas telur yang dihasilkan.
Sebelum memulai usaha ternak bebek petelur, ada beberapa persiapan penting yang harus dilakukan:
Kualitas bibit bebek sangat menentukan keberhasilan ternak. Pilihlah bibit bebek petelur yang sehat, lincah, dan berasal dari indukan yang produktif. Ras bebek petelur yang populer di Indonesia antara lain Mojosari, Alabio, dan Tegal. Usahakan untuk membeli bibit dari balai benih atau peternak terpercaya.
Kandang yang baik harus mampu melindungi bebek dari cuaca ekstrem, predator, dan menjaga kebersihan. Desain kandang modern biasanya mengutamakan sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang cukup, dan kemudahan dalam pembersihan. Lantai kandang bisa menggunakan litter (sekam padi, serutan kayu) yang diganti secara berkala atau sistem baterai untuk efisiensi ruang. Sediakan juga area kolam atau bak air yang cukup untuk kebutuhan bebek mandi dan minum.
Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam ternak bebek. Pakan untuk bebek petelur harus mengandung nutrisi yang seimbang, terutama protein, kalsium, dan fosfor untuk mendukung produksi telur. Pakan bisa berupa campuran konsentrat, jagung giling, dedak, dan tambahan vitamin serta mineral. Pemberian pakan yang teratur dan sesuai dosis sangat penting.
Aspek manajemen memainkan peran krusial dalam mencapai hasil optimal. Ternak bebek petelur modern mengandalkan teknologi dan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Pemberian vaksin secara rutin sangat penting untuk mencegah penyakit. Amati kondisi bebek setiap hari untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit sejak dini. Pisahkan bebek yang sakit untuk mencegah penularan dan segera konsultasikan dengan dokter hewan jika diperlukan. Kebersihan kandang dan lingkungan juga merupakan kunci utama pencegahan penyakit.
Pakan diberikan sesuai dengan fase pertumbuhan bebek. Untuk bebek dara (starter), fokus pada pertumbuhan dan pembentukan tubuh. Saat memasuki masa reproduksi (layer), pakan diformulasikan untuk memaksimalkan produksi telur. Sistem pemberian pakan otomatis atau semi-otomatis dapat membantu efisiensi waktu dan tenaga kerja.
Bebek petelur biasanya mulai bertelur pada usia sekitar 5-6 bulan dan dapat berproduksi optimal selama 1-2 tahun. Kumpulkan telur secara rutin, biasanya dua kali sehari, untuk menjaga kebersihan telur dan mencegah bebek memecahkannya. Sortir telur berdasarkan ukuran dan kualitas sebelum disimpan atau dipasarkan.
Penerapan teknologi dalam ternak bebek petelur modern meliputi penggunaan sistem otomatisasi kandang (pemberi pakan, pencahayaan), sistem monitoring suhu dan kelembaban, hingga aplikasi manajemen ternak untuk mencatat data produksi, pakan, dan kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko kesalahan, dan memberikan analisis data yang lebih mendalam.
Setelah telur bebek siap dipasarkan, jalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti pasar tradisional, supermarket, toko kue, industri makanan olahan, hingga penjualan online. Menjaga kualitas telur tetap segar dan higienis akan menjadi nilai tambah yang signifikan di mata konsumen.
Dengan perencanaan yang matang, manajemen yang baik, dan penerapan teknologi modern, ternak bebek petelur dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan menguntungkan. Kunci utamanya adalah konsistensi dalam perawatan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.