Panduan Lengkap: Cara Sterilisasi Menggunakan Autoklaf

Representasi Visual Autoklaf Gambar skematis sederhana dari mesin autoklaf berbentuk silinder dengan tekanan dan suhu. P T

Sterilisasi adalah proses penting dalam bidang medis, laboratorium, dan industri makanan untuk menghilangkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora bakteri yang sangat resisten. Salah satu metode sterilisasi yang paling efektif dan umum digunakan adalah menggunakan autoklaf. Autoklaf bekerja berdasarkan prinsip uap bertekanan tinggi dan suhu tinggi, memanfaatkan daya penetrasi uap jenuh untuk membunuh mikroorganisme.

Apa itu Autoklaf dan Prinsip Kerjanya?

Autoklaf adalah alat semacam "pressure cooker" skala industri atau laboratorium yang menggunakan uap air di bawah tekanan tinggi untuk mencapai suhu yang jauh lebih tinggi daripada titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Umumnya, siklus sterilisasi standar yang efektif adalah pada suhu 121°C dengan tekanan 15 psi (pound per square inch) selama minimal 15 hingga 30 menit. Peningkatan suhu ini sangat penting karena spora bakteri memerlukan suhu ekstrem untuk dihancurkan.

Langkah-langkah Efektif Cara Sterilisasi Menggunakan Autoklaf

Untuk memastikan efektivitas sterilisasi, prosedur harus diikuti dengan ketat. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam proses sterilisasi autoklaf:

1. Persiapan Alat dan Bahan

2. Pemuatan Autoklaf

Pemuatan yang benar adalah kunci keberhasilan siklus. Uap harus dapat bersirkulasi di sekitar setiap item:

3. Pemilihan Siklus dan Proses Sterilisasi

Pemilihan siklus tergantung pada jenis barang yang disterilkan:

  1. Pemanasan Awal (Air Removal): Pada banyak autoklaf modern (gravity displacement atau pre-vacuum), udara yang merupakan isolator panas harus dikeluarkan dari ruang sterilisasi. Udara dikeluarkan, digantikan oleh uap.
  2. Fase Sterilisasi (Holding Time): Ini adalah fase di mana suhu dan tekanan dipertahankan pada parameter yang ditentukan (misalnya, 121°C / 15 psi) selama durasi waktu yang dibutuhkan (misalnya, 20 menit untuk instrumen padat).
  3. Pelepasan Tekanan (Exhaust): Setelah waktu holding selesai, tekanan dilepaskan. Cara pelepasan ini sangat bervariasi (cepat atau lambat), dan sangat penting untuk cairan agar tidak mendidih secara eksplosif (flash boiling).

Verifikasi Keberhasilan Sterilisasi

Sterilisasi yang sukses tidak hanya bergantung pada mesin yang berjalan, tetapi juga pada pembuktian bahwa mikroorganisme telah musnah. Ini dilakukan melalui tiga indikator utama:

  1. Indikator Fisik: Mencatat waktu, suhu, dan tekanan yang tercetak pada log mesin.
  2. Indikator Kimia (Chemical Indicators/CIs): Strip atau label yang berubah warna jika suhu kritis telah tercapai di dalam paket (misalnya, pita tape Bowie-Dick).
  3. Indikator Biologis (Biological Indicators/BIs): Ini adalah standar emas. Biasanya berupa strip yang mengandung spora bakteri yang paling resisten (seperti Geobacillus stearothermophilus). Setelah siklus, strip ini diinkubasi. Jika tidak ada pertumbuhan spora, sterilisasi berhasil.

Perawatan dan Pencegahan Kesalahan Umum

Autoklaf memerlukan perawatan rutin. Perhatikan segel pintu (gasket) agar tidak retak atau kaku, karena kebocoran dapat mencegah tekanan tercapai. Kesalahan umum termasuk memuat terlalu banyak barang (menghambat penetrasi uap) atau memotong waktu holding terlalu pendek. Selalu biarkan instrumen mendingin di dalam autoklaf sebelum membuka pintu, terutama saat mensterilkan cairan, untuk menghindari luka bakar uap atau kerusakan pada wadah kaca.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang sistematis ini, autoklaf akan menjadi alat yang sangat andal dalam menjamin keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja Anda.