Memelihara ayam bisa menjadi kegiatan yang sangat memuaskan, baik untuk mendapatkan telur segar setiap hari maupun sebagai hobi yang menyenangkan. Bagi Anda yang baru memulai, memahami dasar-dasar perawatan ayam adalah kunci keberhasilan. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah mengenai cara pelihara ayam agar sehat, bahagia, dan produktif.
1. Memilih Jenis Ayam yang Tepat
Langkah pertama adalah menentukan tujuan Anda memelihara ayam. Apakah Anda menginginkan ayam petelur untuk pasokan telur, ayam pedaging, atau sekadar ayam hias? Beberapa jenis ayam populer untuk pemula antara lain:
Leghorn: Unggul dalam produksi telur.
Plymouth Rock: Ayam dwiguna, baik untuk telur maupun daging.
Brahma: Ayam besar yang cocok untuk daging dan memiliki sifat tenang.
Ayam Kampung: Adaptif, tahan penyakit, dan bisa menjadi sumber telur serta daging.
Perhatikan juga faktor ketersediaan bibit, iklim lokasi Anda, dan ruang yang tersedia sebelum membuat keputusan.
2. Menyiapkan Kandang yang Ideal
Kandang yang nyaman dan aman adalah prioritas utama dalam cara pelihara ayam. Kandang harus:
Aman dari Predator: Pastikan kandang tertutup rapat dengan kawat yang kuat untuk mencegah masuknya tikus, ular, musang, atau kucing.
Ventilasi Baik: Sirkulasi udara penting untuk mencegah kelembapan berlebih dan penumpukan amonia yang dapat membahayakan kesehatan ayam.
Luas Memadai: Berikan ruang yang cukup agar ayam dapat bergerak bebas, bertengger, dan mengakses tempat makan serta minum. Perkiraan ruang ideal adalah sekitar 0.2 meter persegi per ekor untuk ayam petelur.
Bersih dan Kering: Alasi kandang dengan sekam padi, serbuk gergaji, atau jerami yang diganti secara berkala agar tetap kering dan bersih.
Tempat Bertengger: Sediakan tempat bertengger yang kokoh agar ayam bisa beristirahat dengan nyaman di malam hari.
Tempat Bertelur: Untuk ayam petelur, sediakan kotak sarang yang agak gelap dan nyaman agar ayam merasa aman saat bertelur.
3. Memberikan Pakan yang Bergizi
Nutrisi yang tepat sangat krusial untuk pertumbuhan dan produktivitas ayam. Pakan harus disesuaikan dengan usia dan jenis ayam:
Anak Ayam (Day Old Chick/DOC): Membutuhkan pakan starter yang kaya protein (sekitar 20-22%) untuk pertumbuhan optimal.
Ayam Muda/Remaja: Pakan grower dengan protein sekitar 16-18%.
Ayam Dewasa (Petelur): Pakan layer dengan kadar protein 17-18% dan kalsium yang cukup untuk pembentukan cangkang telur yang kuat.
Selain pakan komersial, Anda juga bisa memberikan tambahan seperti biji-bijian, sayuran hijau segar (misalnya kangkung, bayam), dan sisa dapur yang aman bagi ayam. Pastikan air minum selalu tersedia dan bersih.
4. Menjaga Kesehatan Ayam
Pencegahan penyakit lebih baik daripada mengobati. Perhatikan hal-hal berikut dalam cara pelihara ayam untuk menjaga kesehatannya:
Vaksinasi: Lakukan program vaksinasi sesuai rekomendasi dokter hewan untuk melindungi ayam dari penyakit umum seperti ND (New Castle Disease) dan AI (Avian Influenza).
Kebersihan Kandang: Jaga kebersihan kandang secara rutin.
Pengamatan Harian: Amati perilaku ayam setiap hari. Ayam yang sehat biasanya aktif, nafsu makan baik, dan bulunya mengkilap. Segera pisahkan ayam yang terlihat lesu, tidak nafsu makan, atau menunjukkan gejala sakit lainnya.
Pengendalian Parasit: Lakukan pengobatan rutin terhadap kutu dan cacing jika diperlukan.
5. Penanganan Pasca Panen (Telur/Daging)
Jika Anda memelihara ayam petelur, segera kumpulkan telur setiap hari untuk menjaga kebersihannya dan mencegah telur pecah atau dimakan oleh ayam lain. Untuk ayam pedaging, pastikan penanganannya sesuai standar agar kualitas daging terjaga.
Tertarik untuk memulai peternakan ayam Anda sendiri? Pelajari lebih lanjut tentang tips sukses beternak ayam.