Cara Merawat Ayam Petelur dari Kecil: Panduan Lengkap untuk Hasil Optimal
Tahapan Pertumbuhan Ayam Petelur
Merawat ayam petelur dari usia dini hingga siap bertelur membutuhkan perhatian khusus dan dedikasi. Kualitas perawatan pada fase awal akan sangat memengaruhi kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas ayam di masa depan. Artikel ini akan membahas secara rinci cara merawat ayam petelur dari kecil agar menghasilkan telur yang optimal.
1. Pemilihan Bibit (DOC) yang Berkualitas
Langkah pertama yang krusial adalah memilih bibit ayam umur sehari (Day Old Chick/DOC) yang sehat dan berkualitas. Perhatikan ciri-ciri DOC yang baik:
Bulu kering, bersih, dan mengembang.
Mata cerah dan tidak mengeluarkan kotoran.
Pusar kering dan tertutup sempurna.
Gerakan lincah dan responsif.
Ukuran seragam.
Sebaiknya beli DOC dari penetasan (hatchery) yang terpercaya untuk meminimalkan risiko penyakit bawaan.
2. Penyiapan Kandang dan Brooding
Fase awal kehidupan ayam petelur, terutama 1-4 minggu pertama, sangat membutuhkan kehangatan yang terkontrol. Ini disebut fase brooding. Kandang brooding harus disiapkan dengan baik:
Ukuran Kandang: Sesuaikan dengan jumlah DOC. Berikan ruang yang cukup agar tidak saling menumpuk.
Sumber Panas: Gunakan pemanas seperti lampu bohlam (heat lamp) atau pemanas gas. Suhu ideal pada minggu pertama adalah sekitar 32-35°C, kemudian turunkan bertahap setiap minggu (sekitar 2-3°C per minggu). Pantau perilaku ayam, jika mereka bergerombol di bawah pemanas, berarti suhu kurang; jika menjauh, berarti terlalu panas.
Lantai Kandang: Gunakan alas seperti sekam padi, serutan kayu, atau kertas koran yang bersih dan kering. Ganti alas secara berkala untuk menjaga kebersihan dan mencegah kelembaban.
Tempat Pakan dan Minum: Sediakan tempat pakan dan minum yang sesuai dengan ukuran DOC, serta mudah dijangkau. Pastikan selalu tersedia air bersih dan segar.
3. Pakan Ayam Petelur Fase Awal (Starter)
Pemberian pakan yang tepat sejak dini adalah kunci utama. Ayam petelur membutuhkan nutrisi yang berbeda sesuai dengan fase pertumbuhannya.
Fase Starter (0-4 minggu): Gunakan pakan komersial jenis starter (biasanya berkode BB) yang memiliki kandungan protein tinggi (sekitar 20-22%), energi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan awal. Bentuk pakan biasanya berupa crumble agar mudah dicerna oleh DOC.
Pemberian Pakan: Berikan pakan secara bertahap dan jangan sampai kehabisan. Pakan sebaiknya diberikan 3-4 kali sehari.
Air Minum: Ketersediaan air minum sangat penting. Ganti air minum setiap hari dan bersihkan wadahnya.
4. Manajemen Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Kesehatan DOC harus menjadi prioritas utama. Tindakan pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Vaksinasi: Ikuti program vaksinasi yang direkomendasikan oleh dinas peternakan setempat atau dokter hewan. Vaksinasi penting untuk melindungi ayam dari penyakit berbahaya seperti Newcastle Disease (ND), Gumboro, dan Marek.
Sanitasi: Jaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Lakukan desinfeksi secara rutin, terutama sebelum dan sesudah memasukkan DOC baru.
Pengamatan Rutin: Amati kondisi ayam setiap hari. Pisahkan ayam yang terlihat sakit untuk mencegah penularan. Gejala sakit yang perlu diwaspadai antara lain lesu, nafsu makan berkurang, bulu kusam, diare, atau sesak napas.
Biosekuriti: Batasi akses orang luar ke area kandang. Cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan ayam.
5. Fase Pertumbuhan (Grower) dan Persiapan Menjelang Bertelur
Setelah melewati fase brooding (sekitar umur 4-18 minggu), ayam memasuki fase grower.
Pergantian Pakan: Ganti pakan starter dengan pakan jenis grower (biasanya berkode BG) yang kandungan proteinnya sedikit lebih rendah (sekitar 16-18%) namun tetap kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan tulang dan organ reproduksi.
Manajemen Kandang: Pindahkan ayam ke kandang yang lebih luas jika diperlukan. Pastikan sirkulasi udara baik dan pencahayaan cukup.
Lingkungan yang Nyaman: Hindari stres pada ayam, seperti suara bising yang berlebihan atau perubahan lingkungan yang mendadak.
Pemberian Kalsium: Menjelang masa bertelur (sekitar umur 16-18 minggu), tambahkan sumber kalsium seperti kerikil kalsium atau kulit kerang giling ke dalam pakan untuk mendukung pembentukan cangkang telur.
Merawat ayam petelur dari kecil memang membutuhkan ketekunan, namun dengan panduan yang tepat, Anda dapat membesarkan ayam yang sehat, kuat, dan siap memberikan hasil telur yang maksimal. Perhatian terhadap detail, kebersihan, nutrisi, dan kesehatan adalah kunci sukses dalam beternak ayam petelur.