Ayam petelur merupakan aset penting bagi peternak karena menghasilkan telur yang menjadi sumber pendapatan utama. Namun, kesehatan ayam petelur sangat rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah gurem. Gurem, atau yang sering disebut juga dengan istilah lain seperti broodiness atau naluri mengeram, adalah kondisi di mana ayam betina menunjukkan perilaku ingin menetaskan telur meskipun ia adalah ayam petelur yang seharusnya fokus pada produksi telur.
Gurem pada ayam petelur umumnya disebabkan oleh dua faktor utama: faktor internal (hormonal dan genetik) dan faktor eksternal (lingkungan). Secara hormonal, penurunan produksi hormon estrogen dan peningkatan hormon prolaktin dapat memicu naluri mengeram. Faktor genetik juga berperan, di mana beberapa galur ayam petelur memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menjadi gurem.
Faktor lingkungan yang dapat memicu gurem antara lain:
Mengatasi gurem pada ayam petelur membutuhkan pendekatan yang sistematis dan konsisten. Tujuannya adalah mengembalikan ayam ke siklus produksi telur secepat mungkin.
Langkah pertama dan terpenting adalah mengidentifikasi ayam yang menunjukkan tanda-tanda gurem. Ciri-cirinya meliputi ayam yang terus menerus berada di sarang, mengeluarkan suara-suara khas, seringkali mengepakkan sayap saat didekati, dan bulu di bagian dadanya seringkali rontok karena digunakan untuk menghangatkan telur.
Setelah teridentifikasi, segera isolasi ayam tersebut dari kandang utama. Penempatan yang ideal adalah di kandang yang terpisah, terbuka, berventilasi baik, namun jauh dari keramaian untuk mengurangi stres. Kandang ini sebaiknya tidak memiliki alas yang terlalu nyaman seperti jerami tebal, melainkan cukup dilapisi kawat atau alas yang keras.
Di dalam kandang isolasi, pastikan ayam mendapatkan akses penuh terhadap pakan dan air minum. Berikan pakan yang kaya nutrisi, terutama protein, untuk membantu memulihkan energi dan kondisi fisiknya. Beberapa peternak juga menambahkan vitamin dan mineral untuk mendukung pemulihan.
Beberapa metode fisik yang bisa dilakukan untuk memecah naluri mengeram antara lain:
Untuk mencegah ayam lain menjadi gurem, periksa kembali kondisi kandang utama. Pastikan sarang tidak terlalu nyaman, gelap, atau menjadi tempat yang terlalu menarik bagi ayam untuk mengeram. Kurangi jumlah telur yang menumpuk di sarang jika memungkinkan, atau bersihkan sarang secara teratur.
Pastikan pencahayaan di kandang memadai namun tidak berlebihan, dan pastikan ventilasi berjalan baik. Mengurangi kebisingan dan potensi stres di dalam kandang juga sangat membantu.
Pakan yang seimbang sangat krusial. Untuk ayam petelur, pastikan kandungan nutrisinya optimal. Saat ayam sedang gurem, kebutuhan energi dan proteinnya meningkat untuk pemulihan. Jika ayam yang gurem terlihat kurus, berikan pakan tambahan yang lebih bergizi.
Pencegahan adalah kunci untuk meminimalkan kerugian akibat gurem. Pilih bibit ayam petelur dari galur yang diketahui memiliki tingkat kejadian gurem yang rendah. Lakukan monitoring rutin terhadap perilaku ayam untuk mendeteksi gejala gurem sejak dini. Manajemen kandang yang baik dan lingkungan yang tenang akan sangat berkontribusi pada kesehatan dan produktivitas ayam petelur.
Dengan penanganan yang tepat dan strategi pencegahan yang baik, gurem pada ayam petelur dapat diminimalkan sehingga produksi telur tetap optimal dan pendapatan peternak terjaga.